KOTA GORONTALO – Wali Kota Gorontalo Marten Taha menyatakan penularan wabah Virus Corona (Covid-19) di Kota Gorontalo mulai melambat.
Melambatnya penyebaran kasus Covid-19 di Kota Gorontalo terlihat dari berkurangnya jumlah para Pasien Dalam Perawatan (PDP) yang tadinya berjumlah sebanyak 42 orang, kini tinggal 9 orang yang dikarantina. Sisanya sebanyak 32 orang sudah di pulangkan ke rumah mereka masing-masing, karena sudah melalui proses repid test dan hasil PCR dinyatakan negatif.
“Berkurangnya pasien yang dirawat dan tidak bertambahnya kasus Covid-19 di daerah, tentu wujud dari kolaborasi bersama dan kepatuhan masyarakat, atas kebijakan yang terbitkan pemerintah daerah” Ujar Marten Taha
Marten mengungkapkan bahwa posisi ini perlu di jaga dan dipertahankan untuk menghentikan pergerakan penularan covid 19, disisi lain upaya memaksimalkan penyembuhan pasien terus dilakukan. Kata Marten ketika diwawancari disela meninjau penerapan PSBB di Kota Gorontalo pada Minggu, (10/05/2020).
Pemerintah Kota Gorontalo, kata Marten saat ini lebih fokus melakukan tracking dan tracing kepada orang-orang yang pernah punya riwayat kontak dengan para pasien positif. Baik itu keluarga, tetangga, kerabat maupun warga yang sempat dekat dengan pasien.
“Hal ini kami lakukan, agar penyebaran Covid-19 di Kota Gorontalo benar-benar terputus, bukan hanya dari pada pasien, tetapi dari orang-orang yang pernah berinteraksi secara langsung dengan pasien. Kami juga berharap, pada masyarakat terkait yang akan dilakukan proses tracking dan tracing, agar bisa terbuka kepada petugas kesehatan dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19” Ujar Marten.
Dari hasil pemantauan dilapangan, pada hari ke 7 pemberlakuan PSBB di Gorontalo menunjukkan aktivitas masyarakat ditempat umum cenderung lengang. Nampak pertokoan, swalayan, ritel – ritel modern, pasar, serta lalu lalang kendaraan dengan sendirinya menghentikan aktifitasnya ketika waktu menunjukkan pukul 17.00 WITA. PSBB memberikan pemahaman bagi masyarakat pentingnya menjaga kesehatan diri terhindar dari wabah Covid-19. (Rls)