GORONTALO – Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim menegaskan pihaknya sudah meminta pengembang untuk menerapkan persyaratan yang ketat, terkait Tenaga Kerja Asing (TKA) yang akan masuk ke wilayah Gorontalo untuk bekerja di proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulawesi Bagian Utara (Sulbagut) I di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara.
Hal itu disampaikan Idris Rahim saat menerima massa aksi dari Aliansi Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat Gorontalo (AMPRG), yang menggelar unjuk rasa di halaman rumah jabatan wagub, Kamis (16/7/2020).
“Menyangkut TKA yang akan datang, saya sudah meminta ke pihak Gorontalo Listrik Perdana selaku pengembang PLTU Sulbagut I harus ada persyaratan yang ketat. Mereka harus di swab atau rapid test untuk mencegah Covid-19, harus ada data yang jelas berapa jumlah TKA yang dibutuhkan, termasuk spesifikasi dan keahliannya,” jelas Wagub Idris Rahim kepada pengunjuk rasa.
Tuntutan lainnya, massa aksi meminta pemerintah menyediakan wadah untuk masyarakat sebagai peningkatan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja, pemerintah harus menyamaratakan gaji, fasilitas, jaminan kesehatan sosial, dan menjamin keselamatan kerja antara TKA dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Idris mengutarakan, selain mempertimbangkan kasus Covid-19, Pemprov Gorontalo juga melihat dari sisi pertumbuhan ekonomi yang diakibatkan oleh tersendatnya pembangunan proyek strategis nasional tersebut. Pasalnya menurut Idris, PLTU Sulbagut I dipacu penyelesaiannya hingga Desember 2020.
“Jika PLTU ini tidak selesai, maka Gorontalo dan Sulawesi Utara akan mengalami lagi pemadaman bergilir. Ini pasti sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi kita. Sekarang saja ekonomi kita negatif 2,5 persen, jika sampai triwulan tiga masih tetap negatif, maka Indonesia akan mengalami resesi,” tuturnya.
Sementara itu terkait tim yang akan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait kedatangan TKA ke Provinsi Gorontalo, Wagub Idris Rahim berjanji akan melibatkan AMPRG. Diharapkannya dengan dukungan seluruh pihak, pembangunan PLTU Sulbagut I yang saat ini progresnya sudah mencapai 74 persen bisa segera diselesaikan.
“Kita akan libatkan aliansi mahasiswa ikut bersama tim sosialisasi. Saya berharap dengan keterlibatan seluruh pihak, sisa pekerjaan yang 26 persen bisa selesai tepat waktu,” tandasnya. (adv)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo