Penjagub dan Forkopimda Gorontalo Seriusi Masalah Kasus Difteri

Kasus Difteri
Suasana rapat Forkopimda dipeluas, Kamis (7/7/2022), di Aula Rudis Gubernur, yang dipimpin Penjagub Hamka Hendra Noer dan dihadiri langsung Danrem 133 NWB, Wakapolda Gorontalo, Wakajati, Kabinda, Wali Kota, perwakilan Bupati, dan jajaran OPD terkait. (Foto – Salman)

Pojok6.id (Gorontalo) – Penjabat Gubernur Gorontalo bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Gorontalo menseriusi masalah . Dua kasus difteri ini ditemukan di Kabupaten Gorontalo berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium BBLK Surabaya.

“Setelah kemarin kami Rakor, saya kira memang perlu segera kita memperkuat untuk penekanan masalah vaksinasi dan imunisasi. Ini harus menjadi komitmen kita bersama. Hari ini saya undang Forkopimda dan bupati/walikota, kami mohon bantuannya pak Kajati, Danrem, Kabinda, pak Kapolda, bantu kami untuk menyelesaikan kasus ini. Satu saja sudah termasuk Kejadian Luar Biasa, ini sudah dua,” kata Hamka saat memimpin rapat Forkopimda dipeluas, Kamis (7/7/2022), di Aula Rudis Gubernur.

Hamka meminta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Yana Suleman memberikan langkah dan jurus apa yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah. Yana pun menyebutkan kesuksesan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) salah satu kunci sukses menekan penyebaran campak, polio, rubela, difteri dan penyakit anak lainnya.

Read More
banner 300x250

Yana menambahkan cakupan imunisasi anak menurun akibat pandemi COVID-19, alasan ini yang membuat orang tua atau wali enggan ke fasilitas kesehatan (Faskes) mungkin karena takut tertular COVID-19.

“Akumulasi anak dalam jumlah tertentu yang tidak mendapat imunisasi rutin lengkap, mengakibatkan tidak terbentuknya kekebalan kelompok atau Herd Immunity. Hal ini berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) bahkan wabah. Ini yang sedang terjadi sekarang. Satu satunya cara untuk memutus ini bahwa kita harus bisa mencapai angka 95 persen untuk imunisasi lengkap anak dan juga vaksinasi lengkap,” ungkap dr. Yana.

Secara keseluruhan jajaran Forkopimda Gorontalo menyatakan sikap siap membantu masalah KLB yang saat ini ditemukan di Kabupaten Gorontalo. Danrem 133 NWB Brigjen Amrin Ibrahim bahkan menyarankan, nanti saat masuk sekolah di tahun ajaran baru, anak – anak diwajibkan lalukan imunisasi dan vaksin covid-19 lengkap terlebih dahulu

“Bagus ini saran – saran dari semua. Tadi saran pak Danrem bagaiman kalau itu kita wajibkan saja sebelum siswa siswi masuk sekolah. Wajib vaksin dosis II dan booster. Intinya kita perlu penanganan dari Dinas Kesehatan secara serius. Tolong segera ditindaklanjuti, lalukan sesuai standar penanganan terhadap kejadian luar biasa. Pasti ada SOP nya, ini akan kita dukung bersama,” tuturnya

Dua kasus difteri yang ditemukan berada di Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo. Saat ini Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo telah melakukan langkah – langkah konkrit yaitu mengindentifikasi orang pernah kontak secara erat dengan kasus, sejak 10 hari sebelum kasus merasakan sakit tenggorokan, sampai dua hari saat kasus dalam proses pengobatan. Dari hasil PE di indetifikasi 11 orang kontak erat di lingkungan keluarga dan tetangga.

11 orang yang kontak erat telah dilakukan pemberian antibiotik profilaksis dengan dosis sesuai umur dan berat badan, oleh PKM Biluhu dan pengawasan minum obat oleh petugas surveilan Biluhu.

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60