Pojok6.id (Teknologi) – Tekanan yang muncul dari regulator keamanan mobil AS membuat Tesla setuju untuk menghentikan permainan video game di layar sentuh yang terpasang di dalam kendaraan miliknya ketika kendaraan tersebut beroperasi.
Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengatakan perusahaan itu akan mengirimkan perangkat lunak yang diperbaharui melalui internet sehingga fungsi yang disebut “Passenger Play” akan terkunci dan tidak akan berfungsi saat kendaraan sedang bergerak.
Langkah itu dilakukan satu hari setelah badan itu mengumumkan akan membuka penyelidikan resmi terhadap kekhawatiran gangguan pada pengemudi terkait video game Tesla, beberapa di antaranya bisa dimainkan saat mobil sedang berjalan.
Seorang juru bicara badan itu dalam sebuah pernyataan pada Kamis (23/12) mengatakan perubahan itu dilakukan setelah regulator membahas kekhawatiran tentang sistem Tesla.
Pernyataan itu mengatakan NHTSA secara teratur membahas mengenai pitur layar hiburan dengan semua pembuat mobil. Sebuah pesan disampaikan badan itu untuk meminta komentar dari Tesla, yang telah membubarkan departemen hubungan medianya.
Badan itu mengatakan penyelidikannya terhadap fitur Tesla akan berlanjut meskipun terdapat pembaruan dari perusahaan itu.
“Undang-Undang Keselamatan Kendaraan melarang produsen menjual kendaraan yang menimbulkan risiko tidak masuk akal terhadap keselamatan, termasuk teknologi yang mengalihkan perhatian pengemudi dari mengemudi dengan aman,” kata pernyataan NHTSA.
Badan itu mengatakan mereka menilai bagaimana produsen mengidentifikasi dan menjauhkan dari bahaya gangguan melalui penyalahgunaan atau penggunaan layar yang dimaksudkan dan teknologi kenyamanan lainnya.
Badan tersebut pada Rabu (22/12) mengumumkan akan secara resmi menyelidiki layar Tesla setelah seorang pemilik dari daerah Portland, Oregon, mengajukan keluhan ketika ia menemukan bahwa seorang pengemudi bisa bermain game saat mobil-mobil bergerak.
Badan itu mengatakan fitur “Passenger Play” bisa mengalihkan perhatian pengemudi dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Penyelidikan itu mencakup sekitar 580.000 Model S, X, Y dan 3 Tesla dari model tahun 2017 hingga 2022. [VoA]