GORONTALO – Dukungan swasta dibutuhkan dalam pengembangan pariwisata di Provinsi Gorontalo. Hal itu disampaikan oleh Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie saat membuka webinar dengan tema ” Pariwisata Berkelanjutan dan Geopark Gorontalo” yang diinisiasi oleh Persatuan Insinyur Indonesia bekerjasama dengan Bapppeda Provinsi Gorontalo dan Universitas Negeri Gorontalo, di aula rudis gubernur, Rabu (5/8/2020).
Gorontalo menurut Rusli, memiliki potensi pariwisata yang unik, seperti tempat bertelurnya burung Maleo di Hungayono, Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Kabupaten Bone Bolango.
“Namun Pemprov Gorontalo belum mampu mengembangkan pariwisata berskala besar karena keterbatasan anggaran,” jelas Rusli.
Rusli menjelaskan dengan banyaknya destinasi wisata di Gorontalo, khususnya geopark, diharapkan bisa mendatangkan pihak-pihak swasta untuk bersama-sama membangun kawasan ini.
” Saya harap yang ikut dalam webinar ini punya link ke pihak swasta yang ingin membangun dan mengembangkan pariwisata Gorontalo,” kata Rusli.
Sejak Tahun 2018, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menginisiasi pengembangan geopark dengan Pembentukan Komite Geopark Gorontalo dan telah melakukan tahapan-tahapan pengembangan Geopark.
Awal tahun ini Pemprov Gorontalo telah menyurat ke Badan Geologi Kementerian ESDM RI untuk melaksanakan Kajian Keanekaragaman Geologi, mendetailkan kajian yang sudah dilaksanakan peneliti lokal.
Beberapa Lokasi yang sudah di identifikasi sebagai Geosite Potensial untuk pengembangan peopark diantaranya Danau Limboto, Benteng Otanaha, Pendaratan Soekarno, Taman Laut Olele, Hiu Paus Botubarani, Wisata Religi Bubohu, Pantai Dulanga, Hutan Pinus Dulamayo, Hungayono, Pantai Biluhu dan interesting point lainnya seperti Pulau Saronde, Perkampungan Suku Bajo Torosiaje, dan Pulau Cinta.
Tahun ini juga Pemprov Gorontalo akan mengusulkan Geopark Gorontalo sebagai Geopark Nasional. (Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo