Penerapan Jalur Satu Arah di Depan Kampus UNG, Pedagang Alami Penurunan Pembeli

Suasana pedagang kaki lima didepan kampus 1 Universitas negeri gorontalo. (Foto: Tia)

Pojok6.id (Kota Gorontalo) – Penerapan sistem lalu lintas satu arah di depan Kampus 1 Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mulai berdampak pada aktivitas ekonomi di sekitar kawasan tersebut, khususnya para pedagang kaki lima. Beberapa dari mereka mengaku mengalami penurunan jumlah pembeli, sejak kebijakan ini diterapkan.

Bagong, salah satu penjual pentol kuah yang sudah hampir tiga tahun berjualan di depan kampus, mengaku omset dagangannya menurun sejak akses kendaraan dibatasi menjadi satu arah.

“Biasanya motor dan mobil bisa langsung berhenti beli dagangan saya, sekarang sudah tidak bisa leluasa lagi. Pembeli jadi berkurang,” ungkap Bagong saat ditemui di lokasi, Selasa (7/5/2025).

Read More
banner 300x250

Meski demikian, Bagong memahami tujuan dari kebijakan tersebut. Ia menilai langkah pemerintah cukup baik dalam mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di kawasan kampus, terlebih saat jam sibuk.

Namun, ia berharap ada upaya yang lebih maksimal dari pemerintah untuk mensosialisasikan kebijakan ini, agar masyarakat dan pelaku usaha bisa lebih siap beradaptasi.

“Kalau bisa pemerintah lebih edukatif, jadi kita pedagang juga bisa menyesuaikan dengan baik. Jangan tiba-tiba langsung diberlakukan tanpa banyak informasi ke kami,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Cahya, penjual krepes yang membuka lapak di trotoar depan kampus. Menurutnya, arus satu arah membuat akses pelanggan yang biasa datang dari arah berlawanan menjadi terbatas. Ia pun menyarankan agar pemerintah memberi solusi lain, seperti penyediaan zona parkir khusus bagi pelanggan UMKM di sekitar area kampus.

“Memang jalan jadi lebih rapi, tapi pembeli saya banyak dari arah utara, sekarang mereka harus mutar jauh. Kalau bisa ada tempat parkir yang dekat dan aman, supaya mereka tetap bisa mampir,” ujar Cahya.

Sistem satu arah ini masih dalam tahap uji coba. Sementara itu, banyak pihak menantikan evaluasi dari pemerintah kota dan dinas terkait, agar kebijakan ini tak hanya mengurai kemacetan, tapi juga memperhatikan keberlangsungan ekonomi warga sekitar kampus. (Adv)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60