GORONTALO – Brigade Alat Mesin Pertanian (Alsitan) Pemprov Gorontalo Ketambahan 110 unit alsintan dari Kementrian Pertanian RI. Rinciannya 10 unit traktor roda empat, 20 unit traktor roda dua dan 20 unit pompa air.
Selain itu, Brigade Alsitan juga ketambahan 30 unit corn sheller mobile, 131 unit corn seller, 20 unit power threser dan 10 unit power threser multi guna.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meninjau sekaligus menyerahkan bantuan untuk kabupaten/kota di Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Rabu (23/12/2020).
Dikatakan Rusli, Brigade Alsitan sengaja ia gagas untuk mengelola alsintan lebih efektif dan efisien jika dibandingkan diserahkan kepada petani. Brigade yang dirintis sejak 2015 itu memberikan pinjaman alat ke petani dengan harga murah. Cukup membayar ongkos operator dan BBM sesuai dengan luasan lahan yang digarap.
“Karena pengalaman saya dulu di Gorut, alsintan kita kasih ke petani tapi cepat rusak. Dikasih ke kelompok petani A, seakan-akan milik mereka itu. Petani lain kalaupun boleh meminjam harus bayar mahal. Kita bentuk ini brigade supaya kebetuhan petani terlayani dan pemeliharaan alatnya juga jalan,” tutur Gubernur Rusli.
Mantan Bupati Gorontalo Utara itu mendorong agar kabupaten dan kota membentuk brigade yang sama. Setiap tahun brigade diberikan anggaran pemeliharaan. Selain pemanfatan alat yang jauh lebih lama karena terawat, beban peminjaman alat oleh petani menjadi lebih murah.
“Alhamdulillah pak Menteri Pertanian sekarang kawan saya. Dulu pernah menjadi Gubernur Sulsel dua periode dan pernah menjadi ketua para gubernur se Indonesia. Alhamdulillah hari ini terbukti beliau tetap memperhatikan Provinsi Gorontalo atas perjuangan kita semua,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Rusli menyerahkan bantuan 20 unit pompa air kepada pemerintah kabupaten dan kota. Selain itu, ada juga bantuan Unit Pengolahan Pupuk untuk dua kelompok tani masing masing senilai Rp200 juta.
Rusli juga meresmikan proyek perbaikan jaringan irigasi tersier sebanyak 20 unit yang didanai melalui APBN. Pelaksanaan proyek dilakukan secara padat karya dan ditaksir bisa mengairi lahan pertanian seluas 715 hektar. (adv)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo