Pemkot Gorontalo Prioritaskan Dana PEN Untuk Penuhi Kebutuhan Masyarakat

Dana PEN
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, saat menandatangani adendum Dana PEN Kota Gorontalo dengan pimpinan PT. SMI selaku pengelola dana PEN di Jakarta, Rabu (1/12). Foto: istimewa

Pojok6.id (Jakarta) – Pemerintah Kota Gorontalo akan memprioritaskan kebutuhan masyarakat dalam penggunaan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Terkait hal tersebut, untuk tahun ini ada sejumlah program kegiatan yang menggunakan anggaran dana PEN mengalami perubahan, salah satunya adalah rencana pembangunan Kota Baru.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas PU Kota Gorontalo, Rifaldy Bahsuan, saat mendampingi Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, menandatangani adendum Kota Gorontalo dengan pimpinan PT. SMI selaku pengelola dana PEN di Jakarta, Rabu (1/12/2021).

“Tadi adendum perubahan kontraknya sudah ditanda tangani pak wali dengan PT. SMI. Dananya dialihkan untuk pelaksanaan tiga program yang ada di bidang SDA (Sumber Daya Air), Bina Marga dan Rumah Sakit,” ungkap Kepala Dinas PU Kota Gorontalo, Rifadly Bahsuan, saat diwawancara awak media.

Read More

Ditempat terpisah, Kepala Bappeda Kota Gorontalo, Meydi Silangen mengatakan, dibatalkannnya pembangunan Kota Baru ini, dikarenakan estimasi waktu penyerapan anggaran dana PEN yang akan membiayai proyek tersebut cukup sempit. Dimana, PT. SMI hanya memberikan waktu sampai tahun 2022. Sementara, untuk pembangunan kota baru membutuhkan waktu kurang lebih tiga tahun.

“Waktu yang diberikan untuk penyerapan anggaran harus tuntas pada tahun 2022, yang artinya waktu yang diberikan sempit. Kita tidak akan mampu melakukan efektifitas pelaksanaan Kota Baru sampai tahun 2022, karena setelah kami melakukan review melibatkan Kantor Pertanahan itu diperkirakan selesai baru tahun 2024. Otomatis tidak bisa dilaksanakan,” ungkap Meidy.

Sebelumnya, lanjut Meidy, dana pembangunan kota baru ini akan dialihkan untuk membiayai enam program yang tak kalah pentingnya.

“Enam program itu diantaranya, peningkatan jalan Lupoyo Cs, perbaikan saluran seluruh kecamatan dalam kota dalam rangka penanganan genangan air dan banjir, perbaikan PJU yang lampunya akan digantikan ke LED termasuk sarana prasarana lainnya, usulan penambahan jumlah Damkar, Armada kebersihan dan penambahan alkes di RSAS untuk penanganan covid-19,” lanjutnya.

Namun, rencana ini kembali berubah karena Pemerintah Kota Gorontalo melihat ada beberapa program yang prioritas untuk dilaksanakan. Program tersebut dinilai akan membantu Pemerintah Kota Gorontalo untuk memulihkan perekonomian. (adv/rls)

Related posts