Pojok6.id (Limboto) – Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, mengharapkan dengan adanya Pelatihan Peningkatan Kapasitas Koperasi Usaha Mikro Kecil (PK2UMK) agar bisa mewujudkan manajemen dan digitalisasi pada koperasi dan UMKM.
Karena menurutnya, di Gorontalo khususnya di Kabupaten Gorontalo, ada 400 koperasi tapi kurang lebih 50 persen kurang baik. Demikian pula UMKM di Kabupaten Gorontalo, ada 40 ribu dari 100 ribu UMKM Se provinsi Gorontalo, 40 persen anggotanya Kabupaten Gorontalo terbanyak.
“Sehingga melalui pelatihan ini saya berharap, betul -betul diaplikasikan, diwujudkan dan diimplementasikan dari sisi manajemen dan digitalisasinya,” ujar Nelson saat menutup pelatihan di ballroom Peninsula Hotel Manado, Sulawesi Utara, Kamis(26/10/2023).
Ia menambahkan, terkait dengan koperasi ini Pemerintah Kabupaten Gorontalo terus memberikan perhatian, karena memang koperasi adalah basis perekonomian itu berada di Kabupaten Gorontalo.
“Perhatian pemerintah yaitu dulu koperasi UMKM gabung dengan Dinas Perindag dan sekarang kita pisahkan, sehingga fokus apa yang dikerjakan, bahkan kita sudah memasukan pada program unggulan bidang ekonomi adalah pertanian terpadu, UMKM dan koperasi,” ungkapnya.
Begitu pula dari sisi anggaran, baik pemerintah daerah dan pemerintah pusat, karena sudah terpisah dengan dinas perindag maka berarti apa harus di kerjakan akan fokus sesuai dengan apa yang dikerjakan.
“Karenanya saya menyambut gembira apa yang dilakukan dinas koperasi UMKM, dua hal yang perlu didorong yakni pertama, majenun dan kedua digitalisasi,” harapnya
Sementara itu, Kepala dinas Koperasi UMKM Kabupaten Gorontalo, Arifin Suaib menjelaskan, sebanyak 55 peserta yang ikut dalam pelatihan ini,terdiri atas 30 Usaha Kecil Mikro (UKM),dan 20 pelaku koperasi
Dalam tahap II ini, kata Arifin, dilaksanakan dua kelas yaitu kelas UMKM terdiri dari 30 peserta dengan level pengembangan kewirausahaan dan kelas koperasi dengan melaksanakan pelatihan bagi manazer USP dan KSP unit usaha simpan pinjam berbasis tes KKNI, yang dilanjutkan dengan proses peningkatan kompetensi 25 koperasi.
“Yang mengikuti pelatihan ini mendapat fortopolio, sertifikasi yang menjadi bekal sekira ada uji kompetensi lainnya. Dari 30 UKM mengikuti pelatihan ini adalah UKM -UKM terpilih demikian juga pengurus koperasi,” terangnya. (Adv)