POHUWATO – Pasangan calon Bupati Pohuwato Hamdi Alamri menyesalkan perbuatan pengrusakan alat peraga kampanye (APK) pasangan Hamdi-Zairin (HZO) di desa Teratai Kecamatan Marisa yang dilakukan orang tidak dikenal.
“Satu dirobek robek, satu dibakar, itu di (desa) Teratai. saya pun tidak mau berasumsi gimana, tapi pasti sesuatu yang model begini sangat disesalkan terjadi,” kata Hamdi dihubungi, Kamis (29/10/2020)
Hamdi mengatakan, harusnya keamanan dan kelancaran berdemokrasi harus ditegakkan. Kejadian teror seperti ini telah merusak hak berdemokrasi bagi setiap orang dan menimbulkan ketakutan bagi masyarakat.
“Harusnya demokrasi di Pohuwato ini sudah terjamin dengan keamanan, juga kelancaran berdemokrasi. Tapi kan cara cara yang dilakukan saat ini adalah cara cara sama skali tidak menggambarkan demokrasi yang sesungguhnya, kebebasan orang, kan ini ada unsur intimidasi dan teror bagaimana kemudian menakut nakuti orang yang pasang baliho dan lain-lain,” Urainya.
Lebih lanjut Hamdi mengungkapkan perusakan APK miliknya telah mencoreng asas berdemokrasi. Terlepas dari semua itu, hak masyarakat dalam berdemokrasi diharapkan dijamin oleh pemerintah dan negara.
“Ini sebenarnya malah mencoreng seluruh orang yang menghormati asas berdemokrasi di Pohuwato tersinggung dengan perbuatan ini, terlepas paslonnya dari mana. Tapi bicara tentang demokrasi, ini bicara hak semua rakyat, harusnya kita semua merasa miris dengan semua ini,” Tegas Hamdi.
Atas kejadian perusakan APK, tim pasangan HZO telah mengadukan kejadian itu ke Polres Pohuwato. Hamdi berharap hal ini tidak terulang lagi dalam menjaga kondusifitas berdemokrasi
“Kalau pembakaran spanduk. di polres besok pelaku akan dilaporkan tentang kejadian pembakaran,” ungkap Hamdi. (nal)