Pasca Pandemi Covid-19, Nasib Calon Pekerja Migran Belum Jelas

Calon Pekerja Migran
Buruh migran Indonesia tiba dari Malaysia di pelabuhan Bandar Sri Junjungan di Dumai, Riau pada 2 April 2020, setelah Indonesia menyatakan keadaan darurat pada 31 Maret akibat virus corona melonjak. (Foto: AFP/Iwan CKN)

Pojok6.id (Jakarta) – Nasib para Indonesia (CPMI) hingga saat ini belum jelas, meski situasi pandemi sudah mulai membaik. Namun hal tersebut belum berdampak signifikan.

Keberangkatan CPMI ke sejumlah negara hingga kini masih belum maksimal. Padahal, menurut Kepala Satf Kepresidenan, Moeldoko, negara-negara tujuan untuk penempatan sudah kembali membuka penerimaan tenaga kerja asal Indonesia, seperti Korea, Jepang dan Taiwan.

“Persoalan keberangkatan calon pekerja migran ini harus segera dicarikan solusinya. Karena penempatan pekerja ke luar negeri adalah salah satu cara menampung angkatan kerja baru setiap tahunnya,” ungkap Moeldoko dalam siaran persnya, saat melaksanakan verifikasi lapangan di PT Perwita Nusaraya, salah satu Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (17/7), dilansir dari VoA Indonesia.

Read More

Verifikasi lapangan tersebut dilakukan oleh Moeldoko menyusul adanya laporan dari pengurus Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) yang mengungkapkan ada puluhan ribu CPMI belum bisa diberangkatkan ke negara tujuan. Mereka masih mengantre di Sistem Komputerisasi Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Sisko P2MI).

Adapun salah satu kendala utama yang dihadapi oleh perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia, ujar Moeldoko, adalah soal belum optimalnya aturan pembebanan biaya dan belum terbitnya aturan komponen biaya per negara oleh lembaga terkait. Padahal, aturan pembebanan biaya dan aturan komponen biaya menjadi acuan proses penempatan dan acuan pembiayaan yang diperlukan semua pihak.

Related posts