Bone Bolango – Setelah melewati fase pembangunan selama 15 bulan sejak peletakan batu pertama pada tanggal 20 Juli 2017 silam, gedung kampus baru Universitas Negeri Gorontalo (UNG) di Kabupaten Bone Bolango akhirnya diresmikan oleh Menristek Dikti, Mohamad Nasir, pada Kamis kemarin. Namun upaya untuk mendorong pembangunan lanjutan di kampus merah marun ini terus dilakukan.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif IDB UNG, Eduart Wolok, saat menyampaikan laporan pada acara peresmian gedung kampus baru UNG, Kamis (24/1/2019), di Kabupaten Bone Bolango.
Dihadapan Menristek Dikti, Wakil Gubernur, dan sejumlah kepala daerah serta tamu undangan yang hadir, Eduart menyampaikan keinginannya untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur tambahan di kampus yang baru saja diresmikan tersebut.
“Gedung baru yang telah selesai dibangun ini masih ada kelanjutan pekerjaannya, yaitu infrastuktur. Yang kita harapkan bisa dibiayai dari tambahan sisa loan, dikarenakan UNG dan Unsrat Manado merupakan dua universitas 7 in 1 yang belum mendapatkan dana tambahan. Mohon support dari pihak Kementrian dan IDB,” kata Eduart.
Lanjutan pekerjaan tersebut, lanjut mantan Wakil Rektor II ini, agar supaya kampus Universitas Negeri Gorontalo ini bisa sempurna digunakan pada tahun ajaran baru nanti.
Total ada 13 gedung kampus baru Universitas Negeri Gorontalo, yang dibangun di atas tanah seluas 36.236 meter persegi. Menurut estimasi, rencananya gedung kampus baru ini akan digunakan oleh mahasiswa yang akan pindah sebanyak 7.593 orang serta 469 dosen dan pegawai.
Pembangunan gedung baru UNG merupakan satu dari tujuh universitas di Indonesia yang dibangun melalui Program Implementaion Unit-Islamic Development Bank (PIU-IDB) 7 in 1. Ketujuh universitas tersebut yaitu Universitas Tanjung Pura, Universitas Negeri Jogjakarta, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Syah Kuala, dan Universitas Sam Ratulangi Manado dan UNG. (idj)