BONE BOLANGO – Di minggu ke empat Pasar Seni Warga Huntu Art menampilkan salah band lokal, Jarang Break, untuk menghibur pengunjung sekaligus menutup pelaksanaan pasar seni mingguan di bulan Desember dan tahun 2020.
“Khusus untuk penutupan pasar di Bulan Desember ini, kami mengundang band bergenre reggae, yakni Jarang Break, untuk menghibur pengunjung pasar. Dan memang setiap minggu penyelenggaraan pasar, kami selalu memberikan kesempatan bagi band ataupun musisi lokal untuk tampil disini,” Kata Awaludin, selaku pengelola pasar seni Huntu Art Distrik.
Selain itu Awal mengatakan, khusus untuk tahun 2021 pihaknya belum bisa memastikan apakah pasar seni warga masih akan akan tetap ada. Namun, dijelaskan Awaludin, bahwa para pedagang lokal yang ada di pasar seni ini, masih mengharapkan pasar akan tetap ada di tahun depan.
“Harapan para pedagang yang ada disini, agar pasar ini akan tetap ada di tahun depan. Tapi yang tidak bisa pungkiri, ada juga jadwal hajatan dan peringatan hari besar keagamaan dari warga setempat. Dan itu yang akan kami coba sesuaikan jadwalnya di tahun depan,” Ungkap Awaludin.
Sementara itu, Putra Uloli, vokalis Jarang Break mengatakan, dirinya sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh pengelola pasar seni. Yang memberikan kesempatan bagi bandnya, untuk tampil menghibur pengunjung yang datang ke pasar seni tersebut.
“Ini yang pertama kalinya bagi kami menghibur pengunjung pasar seni, dimana biasanya setiap party kami hanya menghibur anak muda. Namun dengan adanya kesempatan ini, semua kalangan yang hadir dari yang muda sampai yang tua bisa dilihat semua terhibur dengan penampilan kami,” Ungkap Putra.
Tampil di penyelenggaran pasar seni yang berkonsep peduli lingkungan, Putra mengatakan, dirinya beserta teman-temannya membawakan lagu ciptaan mereka sendiri, yang berjudul Di Hutan. Lagu tersebut merupakan single ke 6 yang dirilis di tahun 2019.
“Melihat konsep pasar disini yang keren, dimana pengunjug diharamkan membawa kantong ataupun kemasan minuman berbahan plastik sekali pakai. Hal itu kami apresiasi dengan membawakan lagu yang kami ciptakan sendiri, dengan judul ‘Di Hutan’. Single Di Hutan adalah single kami yang ke 6, yang bercerita tentang keadaan di dalam Hutan, mulai dari Ilegal loging & perburuan satwa – satwa yang dilindungi,” Jelas Putra. (aan)