Para Orang Tua dan Siswa Di SMP 1 Mootilango Ikuti Vaksinasi Covid-19

Vaksinasi Covid-19
Siswa di SMP N 1 Mootilango saat mengikuti vaksinasi massal Covid-19 di Kecamatan Mootilango/Foto : Istimewa

Pojok6.id (Limboto) – Para orang tua dan siswa-siswi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Mootilango, Kabupaten Gorontalo, mengikuti vaksinasi massal Covid-19, yang berlangsung di halaman sekolah dan tetap menaati protokol kesehatan, Senin (30/08/2021).

Salah satu orang tua siswa, Yulin Lihawa, asal Kecamatan Mootilango yang pada saat itu mendampingi anaknya mengatakan, ia sangat mendukung program vaksinasi untuk para siswa, karena ini juga demi menjaga kesehatan terhadap anaknya.

“Kalau saya sudah divaksin dua kali dan anak saya baru kali ini, serta ini juga atas dasar kemauannya sendiri. Dan hari ini saya dampingi,” ungkap Yulin saat ditemui di tempat pelaksanaan vaksinasi.

Read More
banner 300x250

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 1 Negeri Mootilango, Slamet Tarjono mengatakan, hari ini vaksinasi bagi para siswa SD Dan SMP untuk Kecamatan mootilango dan dipusatkan di sekolah ini.

“Nah, ini merupakan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, serta pemerintah kecamatan, puskesmas dan seluruh sekolah yang di Kecamatan Mootilango dengan dukungan semua pihak,” ujarnya.

Sedikitnya ada 143 orang siswa, kata Slamet yang mengikuti vaksinasi massal ini, yang terdiri dari siswa SD dan SMP yang sudah berumur 12-17 tahun.

“Melihat kondisi sekarang sangat luar biasa karena antusias orang tua dan siswa begitu banyak yang datang. Kita membuka diri bukan hanya siswa, tapi orang tua bahkan masyarakat umum diberikan kesempatan untuk divaksinasi Covid-19,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut, Slamet menyampaikan ada 1.000 vaksin disediakan untuk siswa, orang tua dan masyarakat. Sementara untuk tenaga pendidikan, baik tahap satu dan dua, sudah 16 orang guru tervaksin.

“Kemudian yang masih tahap satu ada 2 orang guru dan hari ini akan divaksin tahap kedua,kemudian untuk satu orang guru tidak bisa divaksin karena sesuai data dari dokter ada keluhan-keluhan sehingga tidak bisa divaksin,” tutup Slamet. (adv/dad)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60