GORONTALO – Pameran seni rupa yang digagas oleh perupa Gorontalo untuk sekian kalinya digelar. Pada pameran kali ini, tidak hanya diikuti oleh 22 Perupa Gorontalo namun turut melibatkan mahasiswa UNG dan dosen UNG di Jurusan Pendidikan Seni Rupa.
Kurator dalam pameran tersebut merupakan dosen Pendidikan Seni Rupa UNG, Wayan Seriyoga Parta. Dosen yang sering disapa Yoga itu diketahui merupakan kurator nasional dan sering menangani pameran berskala besar di Indonesia.
Pameran tersebut merupakan agenda tahunan dari Perupa Gorontalo dan menjadi rangkaian persiapan atau menjelang pameran rutin yang selalu dilaksanakan di luar daerah setiap tahunnya oleh perupa Gorontalo.
Di Gorontalo, pameran Perupa Gorontalo berlokasi di Hotel Damhil UNG sejak 4 hingga 17 Maret 2021.
Total terdapat 44 karya yang ditampilkan dalam pameran dari beragam aliran seni rupa, baik itu yang berupa realis, surealis, drawing, kaligrafi, karikatur, abstrak, neo-ekpresionis, fotografi.
Saat hadir membuka pelaksanaan pameran, Rektor UNG, Eduart Wolok mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, pameran itu menjadi bukti bahwa Gorontalo bisa mengimbangi daerah lain dalam seni rupa.
“teman-teman perupa ini juga menciptakan suatu desa sebagai desa wisata khusus, yang mendesain satu desa yang kemudian dikenal sebagai pasar seni warga.Melihat kerja-kerja dari teman-teman perupa ini, saya kemudian membuka ruang bagi mereka untuk melaksanakan dan menggelar pameran di Hotel Damhil UNG ini,” Urai Eduart.
Sementara itu, Zulkifli Junaidi, perwakilan dari Perupa Gorontalo menyampaikan bahwa pameran ini merupakan langkah awal atau sebagai pemicu bagi teman-teman perupa Gorontalo untuk melaksanakan agenda pameran tahunan yang akan dilaksanakan di luar Gorontalo setiap tahunnya. Rencananya, pameran tahunan luar daerah tersebut akan mulai dilaksanakan bulan April 2021 mendatang.
“Pameran yang dilakukan di hotel damhil ini merupakan pemanasan awal untuk teman-teman perupa melaksanakan pameran di Jogja nanti. Dan selain itu juga, pameran yang sering dilaksanakan ini merupakan komitmen dari kawan-kawan perupa untuk menjaga warisan kebudayaan Gorontalo melalui senirupa,” kata Zulkifli Junaidi.
Ia berharap setiap karya yang dipamerkan dapat membantu penggalangan pendanaan pameran yang akan dilaksanakan di Jogjakarta dengan pembagian presentase 60% untuk perupa yangg karyanya laku terjual dan 40% untuk donasi pameran Luar Peta di Jogja April 2021.
Lebih jauh Zulkifli mengatakan pameran perupa Gorontalo kali ini serupa dengan pameran yang pernah dilakukan pada kurun waktu tahun 2016, 2017, 2018 yang di Hotel & Resort LV-8 Bali dengan mengisi ruang dan lobi hotel dengan karya seni untuk dipamerkan kepada pengunjung hotel.
“Sehingga itu, gelaran pameran ini juga diharapkan sebagai “Enzim” “ Ujarya.
Zulkifli menjelaskan seyogyanya enzim merupakan senyawa organik yangg berfungsi mempercepat metabolisme dalam tubuh tanpa mempengaruhi keseimbangan reaksi. Tapi dikatakan Zulkifli bahwa Enzim dalam pameran itu dimaksudkan sebagai dana support dari hasil penjualan karya untuk membantu pendanaan perupa Gorontalo yang akan melakukan pameran secara mandiri di Jogja nanti.(Rilis)