TRENGGALEK – Bakal calon Bupati Trenggalek dari PDI Perjuangan, Mochamad Nur Arifin, akhirnya angkat bicara terkait bakal calon wakil bupati yang akan mendampinginya pada pilkada nanti. Meski isu yang berkembang akan berpasangan dengan salah satu kader PKB, namun dirinya mengaku komunikasi mereka saat ini masih normatif saja.
Menurut keterangan bakal calon Bupati Trenggalek yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, hingga saat ini belum ada rekomendasi dari partai manapun yang turun, sehingga hubungannya dengan para bakal calon lain masih cair dan normatif saja.
“Selama rekom belum turun, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Meski ada kabar jika ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur sudah mengetahui kabar rekom tersebut, namun hingga saat ini saya belum menerima surat resmi dari ketua umum DPP PDI Perjuangan terkait rekom ini,” kata Nur.
Lebih lanjut ia menambahkan, hubungannya dengan Syah Natanegara masih normatif. Pasalnya, antara dirinya dan Syah Natanegara sama sama merupakan bakal calon yang juga mendaftar di PKB Trenggalek. Dan semua bakal calon harus mengikuti tahapan penjaringan yang telah ditentukan partai.
Sebelumnya dketahui bahwa, salah satu bakal calon wakil bupati dari PKB, Syah Muhammad Natanegara diusulkan DPC PDI Perjuangan Trenggalek untuk mendampingi sang petahana pada Pilkada tahun 2020 mendatang. Syah Natanegara sendiri merupakan salah satu anggota legislatif dari Fraksi PKB. Sementara itu, dikalangan kepengurusan DPC PKB Trenggalek juga diketahui melakukan komunikasi politik dengan partai Golkar, untuk mengusung pasangan bakal calon Bupati Alfan Rianto Muasyir dengan Panca Rahmadi. (Sae)
