Pojok6.id (Kota Gorontalo) – Acara forum pemangku kepentingan program sekolah penggerak sangat penting dalam rangka untuk melakukan identifikasi serta evaluasi di sekolah-sekolah.
Pada kesempatan tersebut Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, mengungkapkan di Kota Gorontalo terdapat 28 sekolah penggerak mulai dari PAUD, SD, SMP.
“Untuk menjadi sekolah penggerak ini memang tidak mudah, karena banyak kriterianya tetapi di harapkan program sistem pembelajaran di program sekolah penggerak ini mampu di tularkan kepada sekolah-sekolah yang lain”, ungkap Marten, Senin (12/6/2023).
Marten mengatakan, yang di terapkan di sekolah-sekolah penggerak menjadi model pembelajaran, yang akan melahirkan para siswa siswi yang berkualitas.
“Ini adalah sistem pembelajaran paradigma baru yang menekankan kepada aktifitas belajar itu lebih banyak titik beratnya pada murid, guru-guru tinggal menjadi fasilitator dan mengarahkan kepada murid-murid, sehingga apa yang di ketahui oleh murid akan di kerjakan dan di praktekan”, jelasnya.
Tak hanya itu, Wali Kota dua periode itu juga mengatakan, bahwa sekolah penggerak ini juga menitik beratkan pada pemanfaatan teknologi dengan sistem pembelajaran secara digital juga di butuhkan.
“Dan itu juga sudah kita dorong sejak tiga tahun terakhir, pada saat covid-19 pembelajaran di lakukan secara virtual sehingga untuk di terapkan sekarang dengan mudah saja tidak ada kendala apa-apa”, tandasnya. (adv)