Mahasiswa Papua di Gorontalo Suarakan Referendum

Perwakilan mahasiswa papua saat membacakan maklumat di akhir aksi peringatan HUT West Papua,1 Desember 2020.(Foto Fajar)

GORONTALO – Ratusan di Gorontalo melakukan aksi turun ke jalan untuk memperingati 1 Desember sebagai peringatan Hari Ulang Tahun bangsa West yang ke 59. Aksi dimulai dengan berjalan kaki dari asrama cendrawasih, jalan  KH. Adam Zakaria dan berkumpul di depan gerbang kampus Universitas Negeri Gorontalo mulai pukul 15.03 WITA.

Dalam aksi itu, para mahasiswa papua menuntut agar pemerintah Republik Indonesia  segera memberikan hak referendum bagi rakyat Papua.

“Pertama, tuntutan disini hak paling demokratis untuk rakyat papua yaitu kemerdekaan. Yang kedua tuntaskan pelanggaran HAM, ketiga tarik operasi militer, dan yang terakhir buka akses jurnalis seluas-luasnya di tanah papua,” Ungkap koordinator lapangan Yuliyasa Yustika Soleman ketika diwawancarai reporter pojok6.id

Read More
banner 300x250

Yustika mengatakan  sebelum aksi digelar, mereka sempat mendapat teror dan tekanan melalui telpon.

“Waktu saya antar surat pemberitahuan di Polres saya ditunjuk-tunjuk dan ditahan hampir satu jam, tapi saya maklumi karena isu papua ini sangat sensitif. Dan tadi malam sampai pagi ini di asrama kami didatangi oleh ormas, intel, dan polisi untuk tidak melakukan aksi, sampai saya di sms orang yang tidak dikenal,” jelas Yustika

Saat aksi tengah berlangsung, Kapolres Gorontalo Kota AKBP Desmont Harjendro, mendatangi para mahasiswa dan meminta dengan tegas kepada para aktivis untuk segera menghentikan aksi itu. Sebab menurutnya aksi sudah tidak mengindahkan perintah lagi.

“Segera tutup. Orasi berapa lama lagi, jangan orasi satu jam. Tutup sekarang. Tidak usah banyak-banyak lagi. Saya kapolres disini, kalian tidak mendengarkan saya, saya berhak membubarkan, menangkap kalian dengarkan itu baik-baik,”Pintanya dengan tegas.

Menurut AKBP Desmont, Polres Gorontalo Kota tidak mengeluarkan izin rekomendasi aksi tersebut sehingga terpaksa dihentikan.

“Jadi untuk aksi dari kelompok adik-adik mahasiswa papua untuk mengeluarkan aspirasinya 1 desember kita sudah mengimbau dan tidak mengeluarkan izin rekomendasi kegiatan tersebut namun mereka tetap melakukan aksi, ya kita  dengan sesuai aturan yang ada kita terpaksa  menghentikan ini.(Jar)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60