Pojok6.id (Gorontalo) – Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia (RI) menyelenggarakan Sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri di Provinsi Gorontalo, dengan tema “Memajukan Budaya Menonton Sesuai Usia”, Senin (21/10/2024), bertempat di Hotel Aston, Kota Gorontalo.
Kegiatan sosialisasi tersebut, diikuti oleh puluhan peserta, baik dari instansi pemerintahan, kalangan akademisi, guru sekolah, mahasiswa, lembaga masyarakat, dan awak media. Dengan menghadirkan dua pemateri, yakni Saptari Novia Stri selaku Ketua Subkomisi Hukum dan Advokasi LSF RI dan Safrin Saifi selaku Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Gorontalo.
Ketua Subkomisi Penyensoran LSF RI, Hadi Artomo, mengungkapkan bahwa kegiatan sosialisasi ini menjadi sangat penting, terutama dalam menjawab tantangan perkembangan teknologi, serta terkait dengan persoalan ketahanan budaya bangsa.
“Maka melalui sosialisasi ini, kita ingin masyarakat harus menyamakan persepsi, dalam hal ketika sampai pada memilah dan memilih tontonan sesuai dengan usia,” ungkap Hadi kepada sejumah awak media.
Selain itu, ia menegaskan bahwa sosialisasi gerakan nasional budaya sensor mandiri ini, tengah gencar dilaksanakan LSF di berbagai daerah. Sebagai upaya untuk memberikan literasi kepada masyarakat, agar dapat memilah dan memilih tontonan sesuai dengan usia.
“Jadi sekarang Ini mungkin di beberapa daerah juga sedang berlangsung, seperti di Ternate, Pontianak, Samarinda dan kami hari ini di Provinsi Gorontalo,” tandasnya.
Diketahui hadir juga dalam kegiatan tersebut, Ketua Subkomisi Desa Sensor Mandiri dan Komunitas LSF RI, Hairus Salim, Pj Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid, Kepala BPMP Provinsi Gorontalo, Rudi Syaifullah, Kepala BGP Gorontalo, Eky A. Punu dan Dekan FSB UNG, Nonny Basalama.