BLITAR – Memasuki 1 Suro, Tradisi Larung Sesaji yang digelar tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya di tengah pandemi Virus Corona, tradisi rutin tahunan tersebut harus digelar secara terbatas dan sangat minimalis di Pantai Serang, Kabupaten Blitar.
Meskipun dilaksanakan secara terbatas, kata Bupati Blitar Rijanto, pihaknya sangat mengapresiasi kinerja dari Kepala Desa Serang dan jajarannya dalam mempersiapkan tradisi yang sudah menjadi budaya turun-temurun bagi masyarakat Kabupaten Blitar.
“Dalam memperingati hari satu Suro, Larung Sesaji yang setiap tahun diadakan saat ini jauh lebih berkualitas, meskipun ditengah pandemi Covid-19.” kata Rijanto(21/8/2020).
Tak dapat dipungkiri, Rijanto menyebut bahwa saat digelar Larung Sesaji di masa pandemi ini, masyarakat yang menyaksikan masih belum menerapkan physical distancing. Namun, Ia turut bersyukur bahwa seluruh masyarakat tetap menggunakan masker dengan tertib.
“Hanya yang sulit kita hindari adalah masyarakat yang datang. Realitanya memang seperti ini.. Kita sudah menegakan aturan secara ketat, tapi karena mereka datang secara bersama-sama maka sulit mengambil jarak. Namun saya lihat semua tertib pakai masker.” ungkap Rijanto.
Lebih lanjut, Rijanto berpesan kepada masyarakat Kabupaten Blitar akan pentingnya menerakpan protokol pencegahan Covid-19. Ia berharap agar pada pelaksanaan Larung Sesaji di Pantai Serang semakin berkualitas dan kedepan setelah Virus Corona hilang tradisi tersebut mampu menyerap wisatawan domestik maupun manca negara sehingga dapat memperbaiki grafik ekonomi masyarakat.
“Semoga tradisi ini semakin berkualitas dan tetap menjaga tradisi ini. Saya juga berpesan pada warga saya agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat, makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup. Ini yang penting.” pungkasnya. (vid)