Pojok6.id (Gorontalo) – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie didampingi istri Idah Syahidah mengunjungi korban kebakaran di lokasi Barak Mutiara Dusun Mootilango, Desa Diloato, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Jumat (9/7/2021).
Kunjungan tersebut untuk melihat langsung kondisi satu buah barak, yang menjadi tempat tinggal karyawan penebang tebu PT. PG. Tolangohula yang hangus dilahap api, Selasa 6 Juli 2021. Akibatnya sejumlah barang-barang berharga milik para penebang tebu dan sejumlah kendaraan yang berada di lokasi ikut terbakar.
“Hari ini saya berada di sini karena memang tugasnya pemerintah untuk melindungi, mengayomi dan memberikan bantuan, khususnya untuk masyarakat yang mengalami musibah. Kebakaran ini memang bukan keinginan semua, tidak manusia yang menginginkan sebuah musibah, tapi pesan saya tetap harus hati-hati,” ucap Rusli disela-sela memberikan bantuan.
Terkait dengan nasib para pekerja penebang tebu di PT. Tolangohula, gubernur dua periode ini berharap, kepada manager PT pabrik gula ini, untuk tidak lebih mempersulit keadaan karyawannya. Jangan memecat atau membuat para korban ini kehilangan pekerjaannya.
“Saya harapkan bapak-ibu di sini tidak kehilangan pekerjaan. Mana manager pabrik gula? Ya pak ya, jangan sampai mereka kehilangan pekerjaan, sudah kehilangan tempat tinggal masa harus pekerjaan juga, kasihan. Apalagi zaman corona begini semua serba susah,” pintanya.
Di akhir sambutannya, Rusli tetap mengingatkan untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan. Saat ini Provinsi Gorontalo sedang mode antisipasi jika terjadi lonjakan kasus Covid-19.
“Provinsi di luar pulau Jawa dan Bali itu sedang dalam mode PPKM diperketat, yang artinya jangan sampai terjadi lonjakan kasus seperti di Jawa. Tolong tetap patuh prokes dan jangan lupa untuk vaksinasi. Sekali lagi saya dan ibu turut berduka atas musibah kebakaran ini, mohon tetap sabar,”tandasnya.
Bantuan yang diserahkan berasal dari dua OPD yakni Dinas Sosial serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo. Dinas Sosial menyerahkan bantuan berupa sembako sebanyak 85 paket, yang terdiri 10 kg beras, 1 kg gula, 10 butir telur dan 2 liter minyak goreng.
BPBD menyerahkan bantuan selimut 30 lembar, bantuan sandang 30 paket dan perlengkapan sekolah 20 paket.
Menurut informasi, penyebab kebakaran diduga berasal dari plafon atap bangunan barak mutiara nomor 02 yang diakibatkan adanya korsleting listrik. Barak mutiara yang hangus terbakar ini, di huni 85 jiwa dengan 27 kepala keluarga. Untuk sementara korban melakukan pengungsian di tenda darurat dan beberapa menumpang di rumah sanak saudara. (adv)