Pojok6.id (Gorontalo) – Ismail Alulu, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Sentral (AP2S) Gorontalo menekankan kepada Balai Prasarana Pemukiman Wilayah untuk tidak menyamakan proyek revitalisasi pasar sentral dengan proyek yang lain.
“Jangan samakan proyek ini dengan yang lain, ribuan orang menggantungkan hidup di Pasar Sentral ini, karena tidak hanya pedagang yang merasakan susahnya berjualan ditempat sementara. Ada teman-teman pengemudi bentor juga yang kehilangan mata pencaharian mereka”jelas Ismail.
Ia mengatakan, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) perlu mempertegas kapan pelaksanaan proyek revitalisasi pasar dilanjutkan dan kapan para pedagang bisa berjualan kembali ditempat yang layak.
“Sebab kami diprotes oleh masyarakat sekitar ditempat sementara yang disediakan bagi kami untuk berdagang, karena kondisi semrawut dan bau busuk dagangan kami”ungkap Ismail.
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo itu juga menekankan agar Balai Prasarana Pemukiman segera mendatangi Kementerian PUPR untuk meminta diskresi khusus melanjutkan pelaksanaan proyek revitalisasi Pasar Sentral.
“Ini sudah sangat mendesak, pihak balai harus menjelaskan ke pihak Kementerian jangan hanya menunggu. Ditambah lagi, revitalisasi pasar ini dapat diskresi presiden Jokowi waktu berkunjung langsung di pasar sentral”pungkasnya.(Aan)
