Pojok6.id (Peristiwa) – Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Republik Indonesia (Kabasarnas RI), Marsekal Madya (Marsdya) TNI Kusworo, meninjau lokasi posko bencana longsor yang terjadi di tambang emas Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Selasa (9/7/2024).
Kabasarnas RI, Marsdya TNI Kusworo disambut langsung oleh Penjabat Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, didampingi Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli, serta Kapolda Gorontalo, Brigjen Pol, Pudji Prasetijanto Hadi dan Danrem 133/Nani Wartabone, Brigjen TNI, Hari Pahlawantoro serta Kepala Basarnas Gorontalo, Heriyanto.
Dalam wawancaranya, Kusworo mengatakan, bahwa saat ini tim SAR gabungan bersama TNI/Polri beserta Pemerintah Daerah, tengah berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan pencarian korban longsor tambang emas Desa Tulabolo.
“Sehingga hari ke-4 ini, sampai saat ini yang sudah terevakuasi sebanyak 23 korban meninggal dunia,” ungkap Kusworo kepada awak media.
Ia menjelaskan dalam proses evakuasi dan pencarian korban longsor ini, cuaca tidak menentu serta medan yang cukup terjal menjadi kendala tim gabungan dalam pencarian para korban.
“Dari trek jalan menuju ke TKP, kalau kita lihat dari tim-tim kita, itu relatif susah objeknya. Bahkan bisa memakan waktu yang cukup panjang, hingga berjam-jam untuk sampai kelokasi untuk perjalanan darat,” tambahnya.
Ia berharap untuk tim gabungan SAR, TNI/Polri, dan Pemerintah Daerah agar dapat menjaga stamina dan kesehatan, serta mewaspadai titik-titik sekitar lokasi bencana dalam melaksanakan pencarian para korban longsor.
“Memang dari sektor yang ada sudah dibagi-bagi, karena lokasinya juga terdiri dari beberapa lokasi, sehingga mohon do’a restunya agar rekan-rekan bisa melaksanakan pencarian pertolongan ini dengan semaksimal mungkin,” tandasnya.
Diketahui insiden longsor tambang emas Desa Tulabolo terjadi pada Sabtu malam (6/7/2024) pukul 23:45 WITA. Dimana sampai saat ini, berdasarkan data Posko SAR Pukul 16:20 WITA, untuk korban meninggal dunia yang sudah teridentifikasi sebanyak 23 orang, korban selamat 66 orang, dan korban hilang atau masih dalam pencarian sebanyak 35 orang, sehingga total keseluruhan korban berjumlah 124 orang.