Gorontalo – Pentingnya menjaga kerukunan dan persatuan antar semua komponen, untuk mensukseskan Pemilu dan juga menciptakan kedamaian dalam masyarakat menjadi perhatian semua pihak. Mengingat dalam Pemilu kali ini, semakin hari dinamikanya semakin tinggi. Hal ini disampaikan oleh Anggota DPD RI asal Gorontalo, Dewi Sartika Hemeto, SE ketika memberikan materi pada acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan.
“Empat pilar kebangsaan harus tetap dijaga. Karena Indonesia terus diserang ideologi yang mengancam terjadinya perpecahan. Empat pilar kebangsaan menjadi pondasi negara,” kata Dewi.
Politisi muda ini menjelaskan, betapa pentingnya Sila Ketiga Pancasila yakni, Persatuan Indonesia untuk bisa diresapi dan dihayati maknanya oleh seluruh masyarakat Agar jelas bagaimana mencintai negara ini.
“Jika dengan tetangga saja kita bertengkar dan bermusuhan, apalagi hanya sebuah perbedaan pilihan pada pemilu kali ini. Maka implementasi dari sila ketiga Pancasila belum benar-benar terjadi di negara ini. Untuk itu mulai sekarang kita semua harus mulai dari lingkungan keluarga, untuk terus berusaha hidup Rukun dan tenang, baik dengan keluarga, tetangga maupun dengan seluruh masyarakat sekitar kita,” ungkap Dewi.
Dalam acara yang juga dihadiri beberapa politisi muda, senator DSH begitu beliau biasa disapa, menitipkan kepada mereka untuk menjalankan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama ketika berbaur dengan masyarakat.
Karena persatuan dan kesatuan tidak akan terjadi, jika para elite politik dan tokoh masyarakatnya tak mampu memberikan contoh dan teladan yang baik pula, terutama dalam mengimplementasikan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami harapkan menjadi contoh bagaimana memperkuat persatuan dan kesatuan, dengan memegang teguh empat pilar kebangsaan dan menerapkannya kepada masyarakat. Dan merupakan tugas dirinya untuk terus mensosialisasikan empat pilar kebangsaan,” harap Dewi.
Diakhir sambutannya, ditutup dengan Senator DSH memimpin doa agar bangsa Indonesia terhindar dari perpecahan. (rls)