GORONTALO – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2021, pemerintah Provinsi memastikan ketersediaan dan stok pasokan pangan aman dan terkendali.
Hal tersebut terungkap saat Rapat High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) secara virtual yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Darda Daraba, Senin (21/12/2020), di ruang Huyula kantor gubernur.
“Tadi kita sudah lakukan pengecekan di seluruh kabupaten dan kota, secara umum sampai akhir tahun stok pangan di Gorontalo masih terkendali dan harga stabil, walaupun ada peningkatan harga di beberapa komoditas namun masih bisa dijangkau masyarakat,” ucap Darda Daraba.
Sekda Darda menegaskan, jika terjadi fluktuasi harga utamanya terhadap komoditas pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat, maka pemerintah berkewajiban untuk hadir di tengah-tengah masyarakat melalui kegiatan operasi pasar.
“TPID dan Satgas Pangan Kabupaten Kota agar memonitor dan memastikan ketersediaan bahan pokok di masing-masing wilayah. TPID juga harus mensosialisasikan Kapal Sabuk Nusantara untuk memudahkan tranportasi pangan antar daerah dan antar pulau. Ini untuk mengantisipasi ketersediaan pangan di Gorontalo,” jelas Darda.
Selain itu, Darda juga berharap seluruh stakeholder terkait agar mensosialisasikan teknologi ozon kepada masyarakat. TPID kabupaten kota bisa mengoptimalkan BUMDES untuk pemanfaatan teknologi ozon ini. Sebab teknologi ini bisa menjadi solusi penyimpanan bahan holtikultura agar tidak cepat busuk.
Berdasarkan perkiraan ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok di Gorontalo sampai dengan akhir Desember 2020 dalam kondisi aman. Seperti beras, ketersediaannya surplus 2.047 ton.
Selain itu, komoditas pangan lainnya juga mengalami surplus antara lain minyak goreng sebanyak 15.620 liter, daging sapi beku sebanyak 5000 kg , serta 175 ton gula pasir akan segera masuk.
“Rata rata stok pangan di Gorontalo surplus terutama beras. Karena saat ini masuk dalam masa panen,” ungkap Kepala Biro P2E Sagita Wartabone.
Selain itu, Sagita mengungkapkan untuk bawang, rica dan tomat juga tersedia dalam jumlah banyak di Provinsi Gorontalo.
“Rata-rata 9 bahan pokok itu surplus, kecuali di Pohuwato seperti dilaporkan tadi ada beberapa misalnya minyak goreng dan juga gula yang sedikit kekurangan sehingga kita akan distribusikan beberapa produk itu kearah Pohuwato agar di sana juga tersedia hal-hal yang dibutuhkan,” tandasnya.
Rakor ini dihadiri oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Bulog, BPS, Pertamina, Hiswana Migas serta diikuti seluruh TPID dan Satgas Pangan Kabupaten Kota se Provinsi Gorontalo secara virtual. (adv)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo