Japesda Gelar Workshop Pentingnya Kesehatan Masyarakat Pesisir di Kabupaten Banggai

Masyarakat Pesisir
Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (JAPESDA) menginisiasi workshop dengan tema: “Pentingnya Kesehatan Masyarakat Pesisir dalam Mendukung Pengelolaan Perikanan Skala Kecil di Kabupaten Banggai”, Kamis 24 Februari 2022. (Foto : Japesda)

Pojok6.id (Banggai) Ada begitu banyak persoalan yang dihadapi masyarakat pesisir hari ini ini. Dalam hal kesehatan, misalnya, soal minimnya penerapan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS), ketidakseimbangan gizi masyarakat, kurangnya fasilitas kesehatan, dan lain sebagainya. Semua ini berdampak pada banyak aspek, salah satunya dalam pengelolaan perikanan skala kecil.

Atas kondisi tersebut, pada hari Kamis (24/2/2022), Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam () menginisiasi workshop dengan tema: “Pentingnya Kesehatan dalam Mendukung Pengelolaan Perikanan Skala Kecil di Kabupaten Banggai”.

Workshop diadakan di Kota Luwuk, dan dihadiri oleh masyarakat nelayan dari Desa , Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai—salah satu desa wilayah dampingan JAPESDA.

Read More

Sejak tahun 2017, JAPESDA sendiri telah telah berkegiatan bersama dengan masyarakat pesisir di Desa Uwedikan, dengan kegiatan utama memperkuat konservasi laut berbasis masyarakat dan pengelolaan perikanan skala kecil, dan isu kesehatan menjadi salah satu pendekatan dalam upaya memperkuat konservasi dan pengelolaan perikanan berkelanjutan.

Penanggung jawab isu kesehatan masyarakat pesisir sekaligus ketua panitia workshop, Muhammad Al Aziz mejelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk emperkuat peran, fungsi, dan kerjasama parapihak yang terkait dengan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pesisir. Dari hasil pendampingan yang ia lakukan, ada tiga indikator PHBS yang masih rendah: ketersediaan tempat sampah, sanitasi dan pemenuhan gizi.

“Sejauh ini kami telah melakukan pelayanan dasar kesehatan. Meliputi pemeriksaan kesehatan secara gratis, penyuluhan dan sosialisasi PHBS. Kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap tiga bulan sekali, bekerjasam dengan pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),” kata Aziz.

Selain itu, ia menambahkan, workshop ini menjadi ajang penggalangan komitmen pengambil kebijakan pada isu kesehatan masyarakat di Kabupaten Banggai, untuk memprioritaskan upaya promotif dan preventif pada masyarakat pesisir. Parapihak yang menjadi narasumber, di antaranya dari Pemerintah Desa Uwedikan, Puskesmas Hunduhon, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) danDinas Kesehatan Kabupaten Banggai, dan pihak pengelola bank sampah “Montoluntusan”.

Sebagai salah satu narasumber, Kepala Puskesmas (Kapus) Hunduhon, Martina Lumeteri memaparkan materi soal Optimalisasi Peran Kader dalam Pelayanan Kesehatan Dasar bagi Masyarakat Pesisir. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa Puskesmas sudah melakukan kegiatan di desa berupa SMD (survei mawas diri) dan MMD (Musyarawah Masyarakat Desa).

“Bagi masyarakat pesisir, masalah sanitasi terutama jamban belum tertangani masalahnya. Jangan jadikan alasan tidak memiliki jamban di daerah pesisir, saya sudah memberikan contoh. Jika sanitasi tertangani, maka masayrakat bisa hidup dengan sehat,” jelas Martina.

Dalam kesempatan itu, masyarakat nelayan juga turut menyampaikan pendapat mengenai apa yang mereka alami. Sebagian besar yang menjadi masalah—khususnya di Desa Uwedikan–adalah soal sanitasi dan ketersediaan air bersih.

“Yang perlu saya pertanyakan tadi soal jamban. Saya juga sudah membuat jamban di dalam air. Tapi memang tidak bisa menampung banyak karena posisinya banyak dalam air,” ujar Supardi Yinata.

“Ibu Martina tadi menyinggung soal jamban. Jamban di Uwedikan perlu sekali. Seperti Ibu Bai dan Ibu Tiara (salah dua warga Uwedikan) memerlukan jamban tadi untuk rumah mereka,” kata Ibu Saimah.

Menanggapi hal itu, Kapus Martina mengapresiasi inisiasi yang dilakukan warga untuk pembuatan jamban. Ia juga menyadari ada banyak kekurangan dan masalah soal ini. Ia berharap ke depan dapat bekerja sama dengan pemerintah Desa Uwedikan untuk mencari solusi terbaik.

Sementara itu, Sekertaris DLH Kabupaten Banggai, Agus Budi Waluyo menerangkan bahwa upaya memaksimalkan pelayanan Kesehatan kepada masyarakat pesisir merupakan hal yang penting dilakukan. Menurutnya, selama ini masyarakat pesisir selalu mengabaikan kesehatannya, makanya penting menghadirkan pelayanan kesehatan ini.

“Jika masyarakat pesisir sehat, maka tujuan daerah menuju Banggai Sehat akan segera terwujud,” ujar Agus.(rls)

Related posts