Pojok6.id (Gorontalo) – Potensi hujan pada akhir tahun 2021 nanti dari prakiraan BMKG Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo, masih berpeluang terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat, terutama di wilayah Gorontalo bagian utara.
Forecaster dari Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo, Arimi Pratiwi Gani, mengatakan kondisi tersebut masih akan berlangsung hingga awal tahun 2022. Apalagi, kata dia suhu permukaan laut masih hangat sehingga mengakibatkan terbentuknya pola sirkulasi siklonik khususnya di sekitaran wilayah Samudra Pasifik.
“Ditambah lagi adanya gangguan global La Nina masih akan tetap mengambil peran, dalam pembentukan awan-awan hujan khususnya di wilayah Gorontalo,” kata Arimi melalui pesan WhatsApp Kamis (9/12/2021).
Selain itu, dia juga menjelaskan untuk potensi banjir ROB di wilayah Gorontalo, hanya akan terjadi sampai dengan tanggal 9 desember 2021 ini. Itu pun disebabkan beberapa faktor, yakni adanya fase bulan baru dan yang bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan dan bumi) sehingga mengakibatkan kenaikan muka air laut yang menggenangi daratan di wilayah pesisir (banjir ROB).
“Insya allah tidak akan seperti di Manado. Karena Gorontalo masih cukup tinggi topografi wilayahnya. Tidak seperti wilayah manado yang sudah sangat rendah, sehingga ketika terjadi kondisi tersebut mengakibatkan banjir rob,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arimi menuturkan beberapa hari ke depan dari pantauan pihaknya untuk kondisi gelombang tinggi di wilayah laut Sulawesi bagian utara sudah tidak signifikan seperti kemarin. Saat ini sudah berkisar antara 1,25 – 2,5 meter.
“Cuma kecepatan anginnya yang masih perlu di waspadai. Wilayah yang perlu di waspadai adalah wilayah laut utara Sulawesi yaitu di bagian Gorontalo Utara, kemudian di wilayah Teluk Tomini,” ujarnya
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat Gorontalo yang tinggal di wilayah pesisir tidak perlu panik namun tetap waspada, dan selalu update informasi terbaru dan resmi dari BMKG. (Jar)