Kabupaten Gorontalo – Anak kecil kesukaannya hanya satu, yakni bermain. Tak perduli sedang berada dimana, sekalipun di masjid. Namun dengan kejadian seperti itu, para orang tua diposisikan dalam keadaan dilema, ingin menegur salah, tak menegur pun salah.
Jika ditegur karena berisik atau gaduh, ditakutkan sang anak jadi malas ke masjid, pun begitu sebaliknya, tak ditegur dikhawatirkan membiarkan kebiasaan yang salah. Terkait hal tersebut, Ketua TP PKK kabupaten Gorontalo berinisiatif untuk mendorong seluruh masjid di Kabupaten Gorontalo menjadi masjid yang ramah anak.
Fory mengatakan, masjid ramah anak bukan berarti menjadikan seperti Taman Kanak-Kanak. Justru akan bermanfaat menanamkan konsep tentang fungsi utama masjid sebagai tempat ibadah kepada anak.
“Saat ini kita mulai menggagas Masjid Ramah Anak dan nanti akan kita sosialisasikan. Model dengan menyediakan sarana-prasarana kebutuhan anak di masjid. Jadi ada ruangan khusus bagi mereka ketika diajak orang tuanya ke masjid,” ujar Fory kepada awak media, Jumat (15/2/2019).
Di masjid ramah anak, pola penyedian bahan bermain juga berbeda. Fasilitas bermain yang sediakan bersifat edukatif. Selain itu akan disiapkan fasilitas pelatihan pengambilan air wudhu dan tata cara shalat, termasuk pembelajaran mengaji.
“Ruang anak juga akan ditata sehingga bisa terpisah, antara mereka yang baru belajar Iqro dan yang sudah bisa membaca Alquran,” lanjutnya.
Program ini tak lain untuk mendidik anak sejak dini agar tumbuh menjadi generasi yang berkarakter, punya pendidikan agama yang baik dan cinta dengan masjid. “Jadi intinya, kehadiran masjid ramah anak tidak hendak mengesampingkan anak untuk beribadah, namun mereka dibimbing beribadah,” pungkas Fory. (adv/rls)