Pojok6.id (Gorontalo) – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah meyakini tradisi Tumbilotohe atau malam pasang lampu saat ini sudah terbilang modern. Hal ini dilihat dari banyaknya lampu hias yang menggantikan keberadaan lampu botol dengan minyak tanah yang menjadi ciri khas malam tumbilotohe ini.
Idah berpendapat hal ini tentu menambah kesan istimewa dari malam tumbilotohe. Tetapi menurutnya tradisi lampu botol tetap harus dipertahankan.
“Sudah menjadi tradisi masyarakat Provinsi Gorontalo tiga hari menjelang Idul Fitri dilaksanakan malam pasang lampu atau lebih dikenal dengan Tumbilotohe. Sejak dulu kala tumbilotohe ini identik dengan lampu botol dan minyak tanah. Tetapi sekarang banyak lampu hias tentu ini karena perkembangan zaman,” kata Idah mewakili Gubernur Rusli Habibie, saat menyalakan lampu botol di halaman rumah jabatan gubernur, Kamis (28/4/2022).
Ditambahkan Idah, selain karena perkembangan zaman, hal yang mendasari masyarakat lebih memilih lampu hias dengn listrik adalah karena lampu botol sendiri menggunakan minyak tanah yang diketahui sekarang terbilang sulit dicari dan cukup mahal harganya.
“Zaman dahulu itu kan pake lampu botol, pakai minyak tanah, pakai minyak kelapa, nah sekarang memang sulit mencari dan mahal harganya. Tapi ini tidak mengurangi keistimewaan dari malam tumbilotohe sendiri. Masih banyak juga saya lihat yang pakai lampu botol, di halaman rudis ini contohnya,” tuturnya
Perayaan Tumbilatohe di rumah jabatan Gubernur Gorontalo diawali dengan du’a moheupa zakati, yaitu prosesi doa yang dipimpin oleh seorang imam dilanjutkan dengan penyaluran zakat fitrah oleh Idah Syahidah bersama keluarga. (adv)