POHUWATO – Debat publik calon Bupati Pohuwato dicecar berbagai pertanyaan. Calon nomor urut 1, Hamdi Alamri ditanya soal meningkatkan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) pada sektor pendidikan, kesehatan dan pendapatan masyarakat.
Pemandu acara Arten Mobonggi bertanya soal keselarasan visi misi calon nomor urut 1 dengan program kerja yang akan dilakukan.
“Mohon dijelaskan kepada publik apa yang akan saudara lakukan untuk meningkatkan IPM Kabupaten Pohuwato pada sektor pendidikan, kesehatan dan sektor pendapatan masyarakat sebagaimana tertuang dalam visi misi saudara. Mohon jawaban nomor urut satu diselaraskan dengan program kerja,” kata Arten Mobonggi, Sabtu malam (7/11/2020).
Menanggapi pertanyaan Arten, calon Bupati Hamdi Alamri mengatakan dalam menjawab hal tersebut pemerintah harus mengutamakan data yang valid.
Saat ini kata Hamdi, semua data kurang jelas. Padahal data merupakan elemen penting sebagai sumber data dalam mendapatkan bantuan bagi masayarakat.
“Yang harus dilakukan memang cara pendidikan dan kemiskinan adalah sesuatu yang kadang berbanding terbalik. Hari ini dimana diawal kami telah berpikir agar supaya masyarakat petani yang ada di Kabupaten Pohuwato tingkat kesejahteraan harus ditingkatkan masyarakat nelayan di Pohuwato dengan usaha kecil menengah di Pohuwato yang hari ini tidak terdata secara jelas,” ucap Hamdi
Hamdi menguraikan pendataan yang tidak jelas itu digambarkan dengan ketidaktersedianya data penjual nasi kuning di Kabupaten Pohuwato.Hal ini berpengaruh pada pemberian bantuan daerah kepada pelaku usaha kecil tersebut.
“Berapa ibu ibu yang jual nasi kuning berapa ibu ibu yang jual kue semuanya harus didata secara jelas semuanya harus didata supaya jelas sehingga sumber bantuan datang kepada mereka dan mereka mendapatkan bantuan mendapatkan modal,” urai Hamdi
Pasangan nomor urut 1, Hamdi Alamri berpasangan dengan Zairin TD Maksud mengusung visi kesetaraan dalam pencalonan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato.(nal)
