KOTA GORONTALO – Gugus Tugas percepatan penanganan covid-19 Gorontalo masih menunggu hasil 31 spesimen Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) di Makassar.
“Total sampel 78 spesimen yang dikirimkan ke Litbangkes Makassar, hasilnya negatif 46 spesimen. Hasil positif satu spesimen, dalam proses pemeriksaan 31 spesimen,” ungkap Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dalam konferensi pers di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Senin (13/04/2020).
Pengiriman spesimen ke Makassar sering memakan waktu yang lama. Ini disebabkan kurangnya maskapai penerbangan dari Gorontalo ke Makassar serta jadwal penerbangan yang minim.
“Hanya ada dua pesawat yang tersedia, yaitu Garuda maupun Citylink. Dan dua-duanya setiap minggunya tidak bisa terbang karena ada beberapa persoalan yang mereka hadapi juga,” lanjut Rusli.
Mengatasi hal itu, Rusli akan memanfaatkan dua laboratorium yang ada di Provinsi Gorontalo. Yakni laboratorium milik Kampus II Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan laboratorium milik Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Gorontalo.
“Kita berusaha agar kita mengembangkan laboratorium yang ada di Provinsi Gorontalo baik punya perguruan tinggi maupun BPOM. Termasuk SDM di dalamnya yang akan kita siapkan. Walaupun ada kekurangan di beberapa hal, kita akan lengkapi dengan anggaran yang kita sediakan dari pemprov Gorontalo,” tandasnya.
Hingga Senin 13 April 2020, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 3.093. Selesai pemantauan 2.377 orang dan dalam pemantauan 716 orang. Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sejumlah 64 orang, 36 selesai pengawasan dan 28 sisanya dalam pengawasan.(Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo