Gubernur Gorontalo: Terima Kasih Presiden Jokowi

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (kiri) bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Jakarta, belum lama ini. (Foto: istimewa).

Gorontalo Gorontalo atasnama pemerintah dan masyarakat menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan perhatian Presiden Republik Indonesia Joko Widodo () bagi daerah. Menurut Rusli, kunjungan ketiga kalinya Jokowi ke Gorontalo mengindikasikan perhatian dan kepeduliannya bagi pembangunan Gorontalo.

Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana dan rombongan dijadwalkan tiba di Gorontalo, Kamis (28/2/2019) malam. Jokowi akan menginap semalam sebelum menghadiri sejumlah acara pada Jumat besok.

“Pertama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas semua perhatiannya dalam membangun Gorontalo. Sejak empat tahun pemerintahan beliau bersama pak Jusuf Kalla telah banyak program dan dukungan anggaran yang sudah dirasakan oleh masyarakat Gorontalo,” ujar Rusli saat, Kamis (28/2/2019).

Read More
banner 300x250

Sejak tahun 2014 beragam program dan anggaran telah dikucurkan ke Provinsi Gorontalo. Mulai dari pembangunan infrastuktur, program bantuan sosial, pendidikan dan kesehatan. Bidang infrastruktur telah dan terus dikerjakan di antaranya pembangunan jalan Gorontalo Outer Ring Road, revitalisasi Dana Limboto, pembangunan Bendungan Randangan serta pembangunan bandara baru Djalaluddin Gorontalo.

“Untuk listrik kita menjadi yang pertama dalam program 35.000 Megawatt yang dicanangkan pak Jokowi. Pada tanggal 3 Juni 2016 PLTG 100 MW di Paguat diresmikan oleh beliau. Alhamdulillah sekarang interkoneksi listrik Sulut-Gorontalo sudah surplus,” imbuh Rusli.

Di bidang infrastruktur, sedikitnya ada 5 program pembangunan Pemerintah Provinsi Gorontalo yang mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Pertama menyangkut pembangunan jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR).

Diletakkan batu pertama oleh Presiden Jokowi tahun 2014 lalu, jalan GORR sudah menelan anggaran APBN Rp1,21 triliun. Peruntukannya untuk 63,2 KM panjang jalan dan 1.792,2 Meter panjang jembatan yang dibangun (lihat infografis).

Data pembangunan infrastruktur yang dibiayai oleh APBN di Provinsi Gorontalo.

Pembangunan Bendungan dan Irigasi Randangan juga menjadi potret kerjasama yang baik antara pusat dan provinsi. Sejak tahun 2013 hingga 2019 sudah dikucurkan anggaran Rp407,6 miliar untuk pekerjaan fisiknya.

“Bendungan Randangan diharapkan mampu untuk mencetak sepuluh ribu hektar sawah baru di Kabupaten Pohuwato dan sekitarnya,” jelas Rusli.

Program infrastruktur tersebut nilainya akan bertambah jika dijumlahkan dengan program pembangunan Bandara Djalaluddin yang baru serta revitalisasi Danau Limboto (lihat infografis). Belum lagi jika menilik anggaran untuk pembangunan jalan Trans Sulawesi dan infrastruktur perumahan bagi nelayan, mahasiswa dll.

Program Keluarga Harapan Mampu Tekan Kemiskinan

Di bidang sosial kemasyarakatan, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementrian Sosial menjadi salah satu faktor penekan angka kemiskinan di Gorontalo. Tahun 2018 ada 63.478 Kelompok Penerima Manfaat (KPM) yang ditanggung melalui program ini dengan biaya Rp1.890.000,- per tahun.

Tahun 2019, jumlah uang yang dikucurkan semakin besar dengan mempertimbangkan indeks tanggungan setiap keluarga. Jika seorang penerima PKH memiliki ibu hamil atau balita maka tanggungan pertahun 2,4 juta/orang. Indeks pendidikan dilihat dari tanggungan anak yang berusia 7-21 tahun dengan nilai uang yang berbeda beda. Ada juga indeks disabilitas dan lansia senilai Rp2.400.000,- per tahun.

Data realisasi penyaluran bantuan PKH di Provinsi Gorontalo tahap I tahun 2019. (Sumber: Koordinator Pendamping PKH Prov. Gorontalo).

“Jika keluarga itu punya anak SD maka dibayar pemerintah Rp900.000,- per orang, jika dia punya anak SMP maka menerima Rp1.500.000,- per orang, anak SMA Rp2.000.000,- per orang. Jadi Kalau satu keluarga punya empat kriteria itu ya tinggal dijumlahkan. Maksimal 4 orang yang ditanggung,” beber Gubernur Gorontalo dua periode itu.

Pendamping PKH Provinsi Gorontalo mencatat, pada realisasi tahap I tahun 2019 ada 61.046 orang KPM yang merima program tersebut dengan realisasi mencapai Rp69.825.469.200 dari total alokasi sebesar Rp71.415.225.000,-.Program tersebut belum ditambah dengan program Beras Sejahtera (Rastra) dan Bantuan Pangan Non Tunai yang dibiayai oleh APBN.

“Program sosial itu kami perkuat dengan program yang dibiayai oleh APBD provinsi. Kami memprogramkan BPNT-D senilai Rp100.000,- untuk 50 Ribu KK. Ada juga program Bakti Sosial NKRI Peduli yang menyasar semua kecamatan di Provinsi Gorontalo,” tambanya

Baksos NKRI Peduli berisi operasi pasar sembako murah, santunan dari Baznas untuk 1.000 warga yang hadir serta pemeriksaan kesehatan gratis. Berbagai program itu ikut andil dalam menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo menjadi 15,83%. (adv)

Sumber: Humas

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60