GORONTALO – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada masyarakat untuk menjadikan bulan Ramadan sebagai momentum memerangi minuman keras (miras). Hal itu diungkapkannya saat menggelar safari ramadan yang dirangkaikan dengan sholat taraweh berjamaah bersama masyarakat di masjid Nurul Huda, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Rabu, (15/5/2019).
“Saya dapat info, masih banyak miras yang beredar. Saya imbau untuk masyarakat agar meninggalkan konsumsi miras sebagai bentuk penghargaan kepada bulan Ramadan dan kalau boleh ditinggalkan saja seterusnya demi kesehatan,” kata Rusli.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementrian Kesehatan RI tahun 2018 menunjukkan tingkat konsumsi miras di Provinsi Gorontalo tertinggi ke empat secara nasional. Kondisi itu membuat Gubernur Rusli semakin gerah. Hampir dalam setiap kesempatan tatap muka dengan masyarakat, Rusli mengingatkan agar warga berhenti konsumsi miras dan mabuk-mabukan. Selain haram dan berbahaya bagi kesehatan, miras penyumbang terbesar angka kriminalitas di daerah.
“Hampir 80 persen kasus kriminal di Gorontalo dipicu oleh miras. Jadi tolong berhenti konsumsi miras. Minuman ini haram dan tidak baik untuk kesehatan. Terlebih bulan ini kita mencari pahala sebanyak banyaknya, jangan rusak dengan yang seperti ini,” tegasnya.
Selain melaksanakan traweh berjamaah, dalam kesempatan itu pula Gubernur yang didampingi istri Idah Syahidah, kembali menyerahkan bantuan sebesar Rp.20 juta untuk kelanjutan pembangunan masjid Nurul Huda serta sepaket sarung untuk masyarakat yang ikut melaksanakan salat Tarawih.
Sebelum salat tarawih berjamaah, Gubernur bersama rombongan melakukan buka puasa bersama di Kantor Camat Mananggu, Kabupaten Boalemo. (adv)
SUmber: Humas Pemprov Gorontalo