GORONTALO – Memasuki musim tender proyek pemerintah tahun 2020, Gubernur Gorontalo Rusli meningatkan kepada semua pemangku kepentingan di daerah untuk tidak melayani oknum kontraktor yang membawa-bawa nama pejabat. Ia memastikan tidak ada yang boleh menggunakan namanya dengan dalih keluarga, tim sukses atau kerabat dekat.
“Jadi kalau ada kontraktor yang bawa nama saya, nama pak wagub, pak sekda untuk mendapatkan proyek jangan dilayani. Sekali lagi jangan dilayani. Tidak ada namanya keluarga, tim sukses atau apapun itu,” ucap Rusli, Kamis (6/2/2020).
Lebih lanjut Rusli menjelaskan, saat ini semua proses pengadaan barang dan jasa dilakukan secara transparan dan akuntabel. Semua orang berhak untuk ikut tender proyek sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
“Intinya jalankan sesuai prosedur yang ada. Kalau memang memenuhi syarat berarti berhak, kalau enggak yaa enggak. Selebihnya kalau ada yang bawa-bawa nama saya atau siapapun jangan dipercaya,” tegasnya.
Ia berharap kepada Biro Pengadaan untuk mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dlm proses lelang. Tim teknis pengadaan tidak main-main dalam setiap prosesnya. Menurut Rusli, semua pihak punya hak untuk menawar semua paket lelang secara prosedural dan sesuai aturan.
Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Biro Pengadaan Barang dan Jasa mengintensifkan lelang dan pekerjaan fisik awal tahun. Tujuannya agar pekerjaan fisik dan realisasi anggaran tidak menumpuk di pertengahan atau akhir tahun.
Pertanggal 31 Januari 2020 kemarin, sudah ada 12 OPD yang melakukan proses lelang dengan total 31 paket. Tujuh paket dalam proses tender, tujuh paket sudah tahap kontrak. 14 paket sedang dalam proses review dan tiga sisanya masih dalam bentuk draft.
“Diharapkan jg kepada OPD pelaksana Biro Pengadaan dan ULP un mengedepankan transparansi dan akuntable dlm proses lelang. Terutama un tim pengadaan agar tdk main2 dlm proses tsb. Silahkan semua memiliki hak un menawar semua paket lelang secara prosedural dan sesuai aturan.(Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo