GORONTALO – Goyang mopobibi atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan goyang memperlihatkan atau mempromosikan mencatatkan rekor dunia dari MURI (Museum Rekor Indonesia). Pencatatan rekor MURI berlangsung di seputaran Menara Pakaya, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Minggu (22/9/19).
Peserta goyang mopobibi sebanyak 75 ribu yang tersebar di 109 titik lokasi di seputaran Menara Pakaya, dipandu dengan lagu yang disiarkan langsung oleh Radio Polyama dengan menggunakan 23 bentor sebagai audio acara tersebut.
Kegiatan goyang mopobibi merupakan salah satu rangkaian acara Festival Pesona Danau Limboto dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo, untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Gorontalo.
“Dalam goyang mopobibi ini ada semangat membangun, semangat bersatu dan semangat untuk terus mendorong SDM kita lebih hebat,” jelas Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo.
Ia menambahkan, dalam goyang ini juga terdapat semangat untuk mempromosikan daerah Gorontalo, ada kebanggaan, kesehatan dan seni.
Nelson berharap agar semangat tersebut harus ditularkan kepada seluruh rakyat Gorontalo khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Di tempat yang sama, Andre, dari pihak MURI menjelaskan, MURI menjadi saksi atas sebuah pencatatan rekor baru yang belum pernah dicatatkan oleh MURI.
“Rekor hari ini kami catatkan sebagai rekor dunia, sebab goyang mopobibi baru pertama kali dicatat oleh MURI dan kita sama-sama gaungkan ke seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia seperti halnya tarian dan goyangan yang sudah terkenal lainnya,” terang Andre.
Goyang mopobibi ini diikuti peserta diantaranya dari OPD se-kabupaten Gorontalo, PKK se-kabupaten Gorontalo, siswa SD SMP dan SMA , sanggar seni, unsur TNI Polri, Bayangkari, Persit, peserta lomba dan masyarakat umum se-Provinsi Gorontalo. (adv)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo