GORONTALO UTARA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, mengungkapkan akan mendorong pengembangan program korporasi untuk para petani di Gorontalo.
Hal tersebut dikatakannya saat melepas ekspor jagung dan tetes tebu (molase) Gorontalo ke Negara Filipina, di Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Sabtu (15/8/2020).
“Gorontalo akan menjadi salah satu piloting untuk program korporasi petani. Program ini merupakan permintaan dari bapak presiden, dan kami yang mendesainnya dengan tujuan nilai tukar petani khususnya petani jagung akan meningkat,” ungkap Suharso
Putra asli Gorontalo ini menambahkan korporasi tani yang di desain oleh Kementerian Bappenas ini, juga untuk mengembangkan kapasitas dari petani baik secara individual maupun secara berkelompok, yang nantinya akan disertakan dalam satu program yakni melalui proses digitalisasi.
“Saya juga mendapatkan informasi masih banyak potensi yang ada di Gorontalo selain jagung, seperti turunan dari tanaman kelapa yaitu tepung, bungkil, cocopeat, cocofiber bahkan disini juga ada coklat dan kopi. Ia kan pak gubernur? Nah kalau ini juga bisa dikembangkan dengan sistem korporasi, saya kira akan jauh lebih bagus,” tandasnya.
Terkait pelaksanaan ekspor jagung, selang Januari hingga Agustus 2020, Provinsi Gorontalo telah empat kali mengekspor jagung ke Filipina dengan total ekspor sebanyak 30.400 ton senilai Rp125,5 miliar. Dilepas oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, didampingi Gubernur Rusli Habibie sebanyak 12.000 ton dengan nilai mencapai Rp49,9 miliar. (adv)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo