Bonebol – Dalam rangka untuk menghidupkan dan menggali potensi adat istiadat dan nilai-nilai kesenian daerah, ditengah maraknya ancaman budaya asing melalui media sosial saat ini, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) setempat, menggelar Festival Seni Adat Budaya Daerah Tahun 2018.
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Bupati yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Setda Kabupaten Bonebol Syarifudin Uloli, digelar selama 2 hari 27-28 Agustus 2018, bertempat di halaman Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bone Bolango.
Dalam sambutannya, Asisten III Syafrudin Uloli memberikan apresiasi kepada Dinas Dikbud Bonebol, yang telah melaksanakan kegiatan festival seni adat budaya daerah, yang diikuti oleh siswa-siswi Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Jadi adik-adik yang mengikuti kegiatan festival ini, menjadi generasi yang akan menggantikan para orang tua kita maupun pemangku-pemangku adat, dalam rangka mengadakan prosesi upacara adat budaya Gorontalo kedepan,” ujar Syarifudin.
Bahkan mantan Kepala BKPPD Bonebol ini berharap, melalui kegiatan festival tersebut bisa membangkitkan kembali pelestarian adat dan budaya, yang saat ini mulai luntur dengan masuknya budaya asing melalui media sosial.
“Kegiatan ini diharapkan bisa meregenerasi pelaku seni dan budaya daerah, dimana melalui festival ini sangat menentukan kelanjutan pelestarian adat dan budaya Gorontalo,” Lanjutnya Syafrudin.
Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bonebol, Marni Nasibu, yang didampingi panitia pelaksana Hartati Hiola menjelaskan, tujuan kegiatan ini selain untuk mendorong dan melestarikan kesenian tradisional, juga sebagai sarana edukasi dan promosi nilai kultur budaya dan kesenian tradisional yang perlu dijaga kelestariannya.
Ia menyebutkan, dalam festival seni adat budaya daerah ini akan menampilkan dan melombakan sejumlah adat dan budaya tradisional Gorontalo, seperti Tarian Dana-Dana Cemerlang, Tuja’i, Tanggomo, dan Paaiya Lohungo Lopoli.
“Festival ini diikuti peserta didik dari masing-masing sekolah TK, SD, dan SMP se-Kabupaten Bonebol, mewakili kecamatan yang diutus oleh Korwil dan Eksebisi Antar Guru,” jelas Marni Nisabu. (rls/idj)