Kabgor – Nama Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat tak akan lekang ditelan masa oleh seluruh kaum perempuan di Indonesia. Sosok RA Kartini bagi perempuan di Indonesia merupakan superhero pada jamannya, yang memperjuangkan hak para perempuan untuk menerima pendidikan.
R.A Kartini juga sosok perempuan dikenal dengan Pahlawan Nasional yang gigih memperjuangkan emansipasi wanita, melepaskan kaum perempuan dari diskriminasi yang sudah membudaya pada zamannya.
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo Fory Naway, saat diwawancarai soal sosok R.A Kartini, Minggu (21/4/2019).
Fory Naway yang juga dosen di salah satu Universitas ternama di Gorontalo itu menegaskan, perjuangan memang belum berakhir. Di era globalisasi masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.
“Itu semua adalah kebiasaan lama yang oleh sebagian orang, baik oleh pria yang tidak rela melepas sifat otoriternya, dan oleh bagian wanita itu sendiri belum berani melawan kebiasaan lama tersebut,” ungkap wanita kelahiran Gorontalo, 26 Mei 1968 tersebut.
Fory yang pernah menjadi Kepala Pusat Studi Wanita dan Pemberdayaan Masyarakat Univiversitas Negeri Gorontalo tahun 2006 – 2011 itu menambahkan, kesadaran telah lama ditanamkan oleh Kartini, sekarang adalah masa pembinaan dan perempuan harus mampu merubah pola pikir atau mindset untuk maju dengan harus belajar, baik dari pengalaman hidup maupun belajar non formal untuk bersaing era digital saat ini.
Belajar dari ketokohan dan kegigihan seorang RA Kartini, Fory Armin Naway yang pernah menjadi Anggota Komnas Perempuan Pusat, Divisi Pendidikan 2009 – 2012 tersebut, mengajak perempuan Gorontalo harus mampu bersaing untuk mengisi pembangunan daerah di era digital saat ini.
“Akhirnya selamat Hari Kartini 21 april 2019. Engkau adalah inspirasiku, Habis gelap terbitlah terang,” tutup Fory Naway. (adv/KT-03)