Pojok6.id (UNG) – Empat guru besar Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sampaikan orasi ilmiah guru besar terkait dengan pengembangan kawasan Teluk Tomini, yang disampaikan melalui Sidang Terbuka Senat dalam rangka Orasi Ilmiah Guru Besar di Lingkungan UNG.
Rektor UNG, Prof. Eduart Wolok, mengungkapkan orasi ilmiah dari empat guru besar menyampaikan beberapa hal, tentang pentingnya UNG sebagai institusi pendidikan tinggi untuk bisa hadir di tengah masyarakat.
“Kehadiran UNG ini untuk menjawab persoalan, dengan memberikan berbagai alternatif solusi. Sehingga UNG sebagai institusi akademik benar-benar bisa menjadi mitra dari pemerintah daerah, swasta dan seluruh stakeholder untuk bersama berkontribusi memajukan bangsa dan negara lewat bidang keilmuan,” ujarnya.
Menurut Prof. Eduart, kesempatan orasi ilmiah ini juga sebagai wadah mempromosikan tentang keberadaan empat guru besar dengan disiplin ilmu berbeda.
“Sehingga mereka siap mengantarkan UNG untuk melangkah lebih maju menjadi perguruan tinggi unggul dan berdaya saing,” harap Prof. Eduart.
Keempat guru besar yang berasal dari Fakultas Sastra dan Budaya (FSB), dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) itu, yakni Guru Besar Bidang Pendidikan Bahasa Inggris, Prof. Nonny Basalama, dengan judul orasi Identitas Guru Bahasa Inggris dan Pendekatan “Intercultural Communicative Competence”: peta jalan pengembangan manusia di Teluk Tomini. Kemudian Guru Besar Bidang Pendidikan Bahasa Inggris/Speaking, Prof. Karmila Machmud dengan judul orasi Artificial Intelligence, Friend or Enemy : Peluang dan Tantangan Peningkatan Kualitas Manusia di Kawasan Teluk Tomini.
Berikut, Guru Besar Bidang Ilmu Kelautan, Prof. Femy Mahmud Sahami dengan judul orasi Menguak Tabir Ikan Nike Untuk Pemanfaatan Berkelanjutan di Teluk Tomini Provinsi Gorontalo, serta Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Prof. Hasim dengan judul orasi Sosio-Ekoregion di Teluk Tomini. (Adv)