Pojok6.id (Buton Tengah) – Upaya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Buton Tengah (DPRD Buteng) dalam menjawab gejolak kelangkaan minyak tanah di Buton Tengah, sudah menuai hasil yang baik. Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi III DPRD Buteng, Tasman saat ditemui oleh awak media, Selasa (3/1/2023).
Tasman mengungkapkan, pasca mendapatkan keluhan masyarakat Buton Tengah terkait kelangkaan minyak tanah, DPRD Buteng langsung mengambil langkah untuk mendatangi Kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), untuk mengusulkan penambahan kuota minyak tanah di Buton Tengah.
“Bulan Oktober lalu ada penurunan, nanti Desember kemarin baru normal kembali kuota yang masuk. Sekarang itu nanti dimulai 2023, ada penambahan 15.000 kiloliter per bulan. Jadi satu tahun itu 180.000 kiloliter,” tutur Tasman
“Ini kelanjutan dari rapat sebelumnya, di mana terjadi kelangkaan dan kenaikan harga minyak tanah dan kami sudah berkunjung ke BPH Migas untuk penambahan kuota dan sudah disetujui,” tambahnya
Tasman membeberkan, masyarakat Buteng tidak perlu khawatir lagi soal kelangkaan minyak tanah, sebab penambahan kuota sebesar 15 KL tersebut diperkirakan aka terealisasi mulai bulan januari 2023.
“Penambahan itu di Januari ini sudah akan direalisasikan penambahannya. Artinya kita sudah bisa perjuangkan di BPH Migas untuk penambahan kuota. Ini bisa mengurangi kelangkaan minyak tanah selama ini,” ujarnya.
Persoalan kelangkaan minyak tanah juga berdampak pada harga penjualan yang dilakukan, baik oleh agen maupun pengecer. Atas hal tersebut Tasman menghimbau agar penjualan ke masyarakat tetap berpedoman pada Peraturan Gubernur tentang Harga Eceran Teritinggi (HET).
“Untuk harga tidak ada kenaikan karena HET itu Rp5.500 dan dalam waktu dekat kita mau konsultasi ke gubernur karena yang menetapkan HET itu adalah Peraturan Gubernur. Jadi untuk merubahnya harus di sana juga,” terangnya
Selain itu, Tasman juga mengungkapkan, dengan adanya penambahan kuota minyak tanah tersebut, maka harus ada penambahan pangkalan minyak tanah. Agar distribusi minyak tanah ke masyarakat bisa terjadi secara merata.
“Nanti kita himbau agennya untuk tambah pangkalan. Karena masih banyak desa yang belum punya pangkalan.” Pungkasnya. (Adv)