Gorontalo – Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Gorontalo akan mengembangkan wisata minat khusus dalam bentuk ekowista di Gorontalo. Hal itu ditindaklanjuti dengan Focus Group Discussion (FGD) Strategi Pengembangan Wisata Minat Khusus (ekowista) di RM. Mawar Sharon Kota Gorontalo, Rabu (30/1/2019).
“Di seluruh Indonesia alam yang kita jual itu rata-rata sama, yakni keindahan pantai, pulau, sementara yang belum kita perhatikan adalah wisata minat khusus. Salah satunya ekowista yakni kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan konservasi alam, pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat lokal,” ujar Nancy.
Provinsi Gorontalo sendiri memiliki banyak destinasi wisata yang bisa dijadikan destinasi ekowisata, di antaranya Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, hutan mangrove serta hutan lindung Nantu bernaungnya babi rusa. Belum lagi objek wisata yang belum tereksplorasi, baik tempat maupun situs bernilai sejarah.
“Beberapa potensi yang kita miliki tersebut bisa dikemas menjadi wisata yang menarik dan unik. Para wisatawan pasti akan melakukan pengamatan yang membuat mereka akan lama tinggal di daerah kita,” ungkap Nancy.
Dinas pariwisata juga sementara membentuk tim percepatan pengembangan pariwisata di Provinsi Gorontalo yang terdiri dari stakeholder yang ada di provinsi Gorontalo. Tim ini diharapkan bisa bersinergi untuk mewujudkan peningkatan destinasi wisatawan di daerah.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba mengapresiasi langkah Dinas Pariwisata. Ia mengingatkan program pariwista yang lebih mendunia menjadi satu dari delapan program unggulan daerah yang harus disukseskan hingga tahun 2022 nanti.
“Kenapa program ini menjadi salah satu program unggulan bapak Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim? Karena pariwisata memiliki multiplier effect yang tinggi ke berbagai sektor, termasuk kepada UMKM di sekitar lokasi wisata. Saya berharap peran aktif seluruh stakeholder dalam pengembangan wisata minat khusus ini di Provinsi Gorontalo,” Darda mengingatkan.
Dispar juga diminta fokus pada destinasi yang unik dan atraksi budaya dalam setiap gelaran pariwista daerah. Diferensiasi wisata ini mutlak dilakukan sebagai “obyek jualan” karena berbeda dari daerah lain yang cenderung sudah maju di sektor tersebut. (adv)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo