Dibanding Kabupaten/Kota Lain, Stunting di Bone Bolango Terendah

Stunting di Bone Bolango
Wakil Bupati Merlan S. Uloli didampingi Sekda Ishak Ntoma mengikuti rapat koordinasi percepatan penurunan stunting Provinsi Gorontalo, di TC. Damhil UNG, Kota Gorontalo, Senin (21/2). (Foto AKP/Diskominfo)

Pojok6.id (Bone Bolango) – Presentase angka stunting di Kabupaten Bone Bolango merupakan yang terendah, jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain se-Provinsi Gorontalo. berada di angka 25 persen.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Bone Bolango, Ishak Ntoma, saat diwawancara usai menghadiri dan mendampingi Wakil Bupati Merlan S. Uloli mengikuti rapat koordinasi percepatan penurunan stunting Provinsi Gorontalo, di TC. Damhil UNG, Kota Gorontalo, Senin (21/3/2022).

“Alhamdulillah untuk Bone Bolango, angka stunting kita yang terendah, yakni 25%. Jadi kita terendah di Provinsi Gorontalo, karena kabupaten/kota lain masih di atas 30%,” kata Ishak Ntoma, kepada awak media.

Read More
banner 300x250

Ia juga mengatakan, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bone Bolango dalam menurunkan angka stunting, berkat kerjasama pemerintah desa bersama dengan Dinas Kesehatan, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan para petugas PLKB di Kabupaten Bone Bolango.

“Kita kolaborasikan semua program, baik di Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk. Termasuk juga kita intervensi lewat kegiatan dari Dinas PUPR untuk penyediaan air bersih,” kata Ishak Ntoma.

Dalam upaya menurunkan angka stunting, lanjut Ishak, Bone Bolango juga memiliki beberapa program inovasi. Di antaranya program IJAB KABUL, yakni program nikah sehat, tanggung jawab bersama menuju keluarga bahagia unggul dan berkuaLitas.

“Inovasi Bone Bolango IJAB KABUL, yakni melalui pengembangan posyandu remaja dan pengembangan kampung kadarzi (keluarga sadar gizi,” tambah Ishak.

Selain itu, ada juga program MUTIARA BERLIAN, yakni muliakan hati atas ridho Allah bersama lindungi ibu dan anak. Bahkan beberapa tahun yang lalu kita sudah melakukan apa yang disebut dengan Dubes, yakni program Dusun Bebas Stunting (Dubes).

”Jadi sudah sampai di tingkat dusun upaya kita menurunkan angka stunting ini. Apalagi sudah menjadi kontrak kinerja, maka kepala desa dan kepala dusun harus bisa mendeteksi masyarakat atau anak-anak yang stunting,” ungkapnya. (adv/lan)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60