Eduart Wolok: Desa Banuroja Dicanangkan Jadi Desa Damai

Desa Banuroja
Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Eduart Wolok saat memberikan sambutan pada kegiatan Launching FORPEACE di Desa Banuroja, Kabupaten Pohuwato, Sabtu (19/09). (foto_riski)

UNG – Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Eduart Wolok, menyampaikan bahwa modeling desa damai sudah dicanangkan lewat desa Pancasila yakni . Desa Banuroja berada di Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Sabtu (19/9).

Hal ini dikatakan Eduart Wolok pada kegiatan Launching  Forum Pemuka Cinta Masyarakat Cinta Desa (), yang dihadiri oleh Menteri Desa (Mendes) RI, Halim Iskandar, Kepala BNPT Boy Rafli Amar, Wakil Kepala BPIP Hariyono, Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo, Idris Rahim, Bupati Kabupaten Pohuwato Syarif Mbuinga.

Sebelumnya, UNG bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato mencanangkan Banuroja menjadi Desa Pancasila pada Kamis, 16 Januari 2019 tahun kemarin.

Read More
banner 300x250

“Ketika 7 bulan lalu, Pak Bupati Pohuwato bertanya kepada saya, apakah ini akan disampaikan, diteruskan ketingkat pusat? dan saya katakan 2 minggu kedepan, kami diagendakan bertemu dengan pimpinan BPIP. Dan alhamdulillah, diawal maret terjadi pertemuan itu, Prof Hariono hadir langsung. Dan kami sudah menyampaikan langsung bahwasanya, modeling  desa damai sudah kami canangkan lewat desa Pancasila yakni Desa  Banuroja,” ujar Eduart Wolok, Sabtu (19/09/2020).

Kata Eduart, Desa Banuroja mendapat kepercayaan, untuk dideklarasikannya FORPEACE. Dan juga, Mendes PDTT secara resmi telah menandatangani Prasasti Desa Banuroja sebagai Desa Pancasila serta menandatangani Prasasti Desa Damai Berkeadilan.

“Kehadiran UNG dalam mendampingi desa yang ada dikawasan teluk tomini, maupun Indonesia Timur Bagian Utara, dalam kerangka untuk membumikan ilmu pengetahuan, yang kami kaji, kami pelajari dikampus, agar bisa terasakan langsung dampaknya ditingkat masyarakat,” tegasnya.

Eduart juga mengungkapkan, khusus dengan desa damai berkeadilan, jika dilihat dari alkultutasi ditingkat permasalahan desa saat ini, sering terkait satu sama lain. Mulai dari masalah ekonomi, isu politik, kebudayaan, dan ini semua ada kaitan satu dengan yang lainnya. Maknanya adalah, kita tidak bisa lagi melihat desa sebagai satu identitas tunggal.

“Tetapi hari ini, desa sudah merupakan identitas interogen, yang memiliki pontensi  dan kemampuan yang luar biasa, dan menjadi tugas kita semua, untuk mengoptimalkan itu. Dan kami sekali lagi bersyukur, atas kepercayaan, dari Mendes PDTT, serta kepala BPIP dan BNPT, dalam rangka, mensuport progam kami, tentu kami tidak bisa jalan sendiri karena program ini disuport penuh oleh pemerintah provinsi Gorontalo, pemeritah Kabupaten Pohuwato, serta seluruu pemda yang ada di Provinsi Gorontalo dan kawasan Teluk Tomini,” bangga Eduart Wolok. (adv/rsk)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60