GORONTALO – Laporan masyarakat tentang pengembangan kawasan wisata Taman Laut Olele yang rawan longsor, ditindak lanjuti oleh Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo.
“Jadi kita melakukan pemetaan kawasan bencana. Kenapa kami memilih Olele, karena desa ini menjadi lokasi wisata yang mendunia.namun memang di beberapa lingkungan desa itu memang rawan longsor “ Kata anggota Komisi IV,Sofyan Puhi,saat melakukan kunjungan kerja di Desa Olele Kabupaten Bone Bolango Jumat (17/07/2020).
Untuk itu Sofyan menyebut rencana pemerintah untuk membuka kembali destinasi wisata pasca pandemic covid-19, maka DPRD Provinsi Gorontalo meninjau lokasi wisata itu. Peninjauan dilakukan untuk melakukan pemetaan potensi bencana yang perlu ditangani.
“Dinas terkait baik dari pemkab maupun pemprov juga sudah melakukan pemetaan,termasuk di Olele ini “ Imbuhnya.
Sofyan mengaku dari hasil diskusi bersama pemerintah Desa Olele, terdapat beberapa hal menarik terkait pengembangan wisata yang perlu ditindaklanjuti. Salah satunya adalah rencana pemerintah desa untuk membuat Peraturan Desa yang mengatur keikutsertaan masyarakat pada pengembangan pariwisata taman laut olele.
“Kami telah bicarakan tentang pengembangan kawasan wisata sekitar desa dan juga rencana dari pemerintah desa untuk membuat Peraturan Desa untuk mengatur bagaimana tidak ada kesenjangan pada masyarakat. Jangan sampai taman lautnya yang berkembang, namun masyarakat sekitar tidak berkembang” Ujar Sofyan.
Disamping itu Sofyan mengimbau agar tanggung jawab dari kawasan wisata taman olele ini perlu ada koordinasi yang baik antar pemerintah, baik itu pemerintah provinsi maupun kabupaten.
“Kami melihat masih ada dualisme pengelolaan di olele ini, untuk itu perlu ada koordinasi yang baik antar Dinas Pariwisata Provinsi dan Dinas Pariwisata Kabupaten. Imbauan kami pengelolaanya bisa langsung diserahkan kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Bolango, kemudian Dinas Pariwisata Provinsi yang men-supportnya” Pungkasnya.(Adv-KT10)
