Pojok6.id (Gorontalo) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila […]
“Kegiatan ini merupakan kali kedua yang kami laksanakan. Tujuannya untuk menjaga eksistensi pelestarian keragaman budaya di Kaaruyan, sebab sebagaimana diketahui desa kami menjadi salah satu desa wisata budaya di Boalemo,” jelas Kepala Desa Kaaruyan, Ronal Ch Rampi.
“Untuk kloter 29 dari Gorontalo ini ada sekitar 65 jemaah haji yang menggunakan layanan kursi roda yang maskapai siapkan dan ada juga yang bawa sendiri dari Gorontalo. Sisanya adalah jemaah yang jalan sendiri”, ungkap Mohamad Agung, selaku Plt. Kasubid Penghubung Gorontalo di Makassar.
Usai menggelar kunjungan kerja selama hampir sepekan di Jakarta, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie langsung mengumpulkan pejabat eselon II dan III di lingkungan kerjanya bertempat di Aula Rumah Jabatan Gubernur, Jumat (26/7/2019).
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memberi persyaratan Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa kepada para Pejabat Eselon III atau Pejabat Administor di lingkungan pemerintah provinsi. Sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), pejabat administrator diwajibkan menguasai aturan dan mekanisme pengadaan barang dan jasa.
Kloter pertama merupakan Kloter 27 yang berjumlah 455 jemaah, termasuk petugas haji yang diberangkatkan menggunakan pesawat Feeder Lion Air, dengan 3 kali penerbangan, JT.3793 yang tiba jam 13:10 Wita, JT.3891 tiba jam 14:45 Wita, JT.793 tiba jam 15:40 Wita.
Untuk harga bawang putih misalnya, di pasar dijual Rp40.000 per kg hanya dijual dengan harga Rp5.000 per setengah kg. Begitu juga dengan cabe rawit yang di pasar dijual Rp50.000 per kg hanya dijual Rp5.000 per setengah kg.
Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba melepas keberangkatan Jemaah Calon Haji (JCH) Kelompok Terbang (Kloter) 27 UPG asal Kota Gorontalo, Jumat (26/7/2019). Keberangkatan 450 orang JCH tersebut dilakukan di Mess Haji, Kota Gorontalo yang sekaligus menjadi tempat pemeriksaan keamanan sebelum naik pesawat di Bandara Djalaluddin.
Adanya kemungkinan peningkatan kerusakan lingkungan di wilayah pesisir dan juga pulau-pulau kecil segera diantisipasi oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo. Ini akan melibatkan berbagai stake holder terkait.
Perubahan mendasar dipastikan akan terjadi pada pelaksanaan Festival Pesona Karawo yang akan digelar awal Oktober nanti yang akan dikemas lebih memikat.
No More Posts Available.
No more pages to load.
