JAKARTA – “Kamu dan Aku” adalah cara pandang Dul Jaelani kala mencoba mendamaikan kembali hati dan raganya, yang pernah terkoyak dan menyisakan keperihan. Kamu dan Aku adalah malam yang menjemput senja, Kamu dan Aku juga juga adalah tangan dan tatapan beradu pandang, Kamu dan Aku adalah rasa.
Lagu ini pernah dirilis Dul Jaelani beberapa waktu silam dan cukup baik beroleh atensi penikmat musik, namun banyak hal yang coba ditorehkan kembali olehnya untuk materi yang sama bisa makin memperkaya sisi musikalitasnya yang berpotensi meledak kuat.
Materi versi terdahulu yang sebenarnya juga telah cukup mumpuni, diberi beberapa sentuhan kembali oleh Dul sendiri dibantu oleh sahabat-sahabat lamanya. Dul Jaelani yakin bahwa dengan penambahan beberapa unsur tak dimaksudkan untuk mengaburkan makna yang digariskannya dalam karya ini, justru sebenarnya, materi ini melekat sedemikian kuatnya dalam relung kalbunya mengingat tema dasar dari lagu ini adalah rintih lirih hatinya.
“Kamu dan Aku adalah caraku memandang bahwa pertautan 2 hati itu bisa menjadi sangat luar biasa karena banyak cinta dan kasih manusia mengambil peran di dalamnya, hal ini menjadi spesial karena ungkapan ‘i love you’ saja kadang tak cukup menggambarkan bagaimana besarnya rasa cinta kita kepada sesuatu” ujar Dul Jaelani.
Sedemikian pentinganya hal-hal tersebut diatas yang membuat Dul Jaelani, musisi muda yang baru saja menginjak usia 19 tahun, merasa punya kewajiban untuk terus berbagi hati, jiwa, raga dan lisannya kepada siapa saja yang memandang bahwa cinta bukan hanya merekatkan, namun juga menguatkan.
“Kamu Dan Aku” adalah tentang keabadian, tuk selamanya..(*)