Makassar – Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menghadiri serta menjadi salah satu penguji dalam Rapat Senat Luar Biasa ujian promosi gelar kandidat doktor program pascasarna Universitas Negeri Makasar (UNM), yang dihadiri oleh dosen penguji dilingkungan UNM, serta Srihandayani Suprapto selaku kandidat doctor yang diuji, bertempat di ruang rapat PPs-UNM Gedung AD 402 Lantai 5, Kamis (24/01/2019).
Bupati Nelson menyampaikan, penelitian dengan judul “Penerapan Budaya Organisasi Di Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo” ini sangat memuaskan, menarik dan bagus.
“Apa yang menarik itu, pertama budaya organisasi kita masih ada beberapa yang perlu dibenahi. Walaupun prestasi Pemerintah Kabupaten Gorontalo banyak yang bagus, dan ini menjadi input bagi kita semua,” ucap Nelson.
Hal kedua, lanjut Nelson, bagaimana menggabungkan budaya organisasi dengan budaya kearifan lokal, huyula, kerjasama dan sebagainya, serta kearifan lokal yang terus di dorong.
“Insya allah menjadi model yang bisa kita adopsi menjadi masukan bagi pemerintah daerah, khususnya di Kabupaten Gorontalo,” tukas Nelson.
Dan yang terakhir, Srihandayani Suprapto juga menyampaikan inovasi yang telah dilakukan pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam rangka mendorong budaya organisasi. Contohnya budaya disiplin, yakni inovasi rompi, kemudian aspirasi memberikan informasi secara interen dan pameran masalah serta solusi sebagai bagian dari inovasi yang diberikan.
“Apa yang dilakukan oleh teruji akan kita adopsi, dan kita akan mengundang UNM melaksanakan seminar di kabupaten Gorontalo tentang pengelolaan budaya organisasi pemerintahan,” kata Nelson.
Sebagai bupati Gorontalo, Nelson pun menilai hasil tesis ini harus disampaikan secara objektif. “Jangan karena saya bupati sekaligus promotor, hasil penelitian tidak disampaikan,” imbuhnya.
Dirinya juga berharap, agar hasil penelitian Disertasi ini dapat menggambarkan budaya organisasi yang sesuai keadaan yang ada.
“Kalau perlu saya membayar penelitian ini, karena saya ingin melihat yang sebenarnya. Dan kadangkala kita hanya bicara, kadangkala hanya menganalisis, dan menafsirkan. Padahal data yang sebenarnya bagaimana, dan itulah yang disampaikan teruji tadi,” ungkap Nelson.
Sementara itu, Srihandiyani saat ditemui usai ujian mengatakan alasannya mengambil studi kasus di Kabupaten Gorontalo, karena budaya organisasi di Kabupaten Gorontalo sangat menarik.
“Budaya organisasi tentang kedisiplinan, keterbukaan, kerja sama dan saling menghargai sudah benar-benar diterapkan di Kabupaten Gorontalo,” kata Srihandiyani. (adv/KT-03)