Pojok6.id (Bone Bolango) – Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bone Bolango, Rakhma Hubu, mengatakan akan terus berkomitmen untuk menjadikan Bone Bolango, sebagai daerah yang tanggap terhadap ancaman narkoba. Hal ini dibuktikan dengan telah membentuk dua kampung bersih narkoba (Bersinar) di daerah tersebut.
Rakhma menyebut, pembentukan kelurahan dan desa Bersinar ini juga merupakan target dari Pemerintah Pusat, yang dicanangkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, sebagai salah upaya dalam memerangi narkoba.
“Dan tahun ini BNNK Bone Bolango, sudah membentuk satu Kelurahan Bersinar, yakni Kelurahan Pauwo dan satu Desa Bersinar yaitu Desa Huntu Selatan. Program ini juga merupakan target nasional, untuk menanggulangi bahaya narkoba,” ujar Rakhma pada konferensi pers di kantor BNK Bone Bolango, Jumat (24/12/21).
Dia menjelaskan, dalam kelurahan dan desa bersinar ini terdapat program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). Program itu untuk membentuk dan memfasilitasi agen pemulihan, yang nanti akan melakukan intervensi, rehabilitasi, dan pasca rehabilitasi secara mandiri kepada eks pecandu narkoba dan masyarakat umum.
“Mereka para agen pemulihan ini dilatih langsung oleh pusat, tugas mereka melakukan sosialisasi, pemetaan tempat-tempat yang ada atau diduga ada aktivitas narkotika dan melakukan penjangkauan. Dan tahun ini BNNK Bone Bolango sudah membentuk IBM Teratai di Pauwo dan IBM Anggrek di Huntu Selatan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rakhma mengungkapkan beberapa alasan pihaknya menjadikan Pauwo sebagai wilayah Bersinar. Pertama Kelurahan Pauwo merupakan kelurahan terbesar dan penduduk terbanyak di Kabupaten Bone Bolango. Kedua, kelurahan tersebut adalah daerah irisan antara kota dan kabupaten. Dan ketiga, gaya hidup perkotaan sebagian besar ada di situ. Sebab, terdapat banyak tempat hiburan malam, kos-kosan. Bahkan kata dia, di daerah itu juga tempat maraknya peredaran obat-obatan terlarang.
“Memang di sana (Kelurahan Pauwo) kasusnya tinggi, mulai dari peredaran narkotika sampai pada penyalahgunaan obat-obatan terlarang,” ungkap dia.
Sedangkan untuk Desa Huntu Selatan sendiri, juga merupakan daerah irisan antara kota/kabupaten, dan daerah pariwisata. Karena daerah ini merupakan salah satu masuk nominasi 100 besar desa di Indonesia yang memiliki wisata maju.
“Dan, dua desa itu sudah didampingi oleh semua OPD terkait, mulai dari Bappeda, Inspektorat, Kesbangpol, sebagai contoh untuk kelurahan/desa yang lain,” tandasnya. (Jar)