Pojok6.id (Gorontalo) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk mendukung percepatan penurunan stunting. TPK yang dibentuk di seluruh desa dan kelurahan terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB.
Kepala BKKBN Provinsi Gorontalo Hartati Suleman mengungkapkan, jumlah TPK yang sudah terbentuk di Provinsi Gorontalo sebanyak 986 tim. Rinciannya, Kabupaten Gorontalo 303 tim, Boalemo 114 tim, Pohuwato 123 tim, Bone Bolango 175 tim, Gorontalo Utara 124 tim, dan Kota Gorontalo 147 tim.
“Kami akan menyelenggarakan penguatan kapasitas bagi seluruh TPK secara berjenjang melalui kegiatan pelatihan teknis dan orientasi, serta pengenalan aplikasi Elsimil atau elektronik siap nikah dan hamil yang nantinya akan menjadi perangkat dalam pelaksanaan pendampingan keluarga risiko stunting,” kata Hartati pada Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Damhil, Kota Gorontalo, Senin (21/2/2022).
Sementara itu Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim dalam sambutannya pada kegiatan itu mengatakan, pembentukan TPK merupakan salah satu pembaruan strategi dalam percepatan penurunan stunting yang diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021. Idris berharap, pembentukan TPK tersebut mampu mempercepat tercapainya target penurunan stunting yang telah ditetapkan sebesar 14 persen pada tahun 2024.
“Angka stunting di Provinsi Gorontalo masih cukup tinggi, berada pada angka 29 persen. Hadirnya TPK yang bertugas mendampingi, memantau, dan memberikan edukasi kepada keluarga yang rentan dan berisiko stunting, saya berharap target yang telah ditetapkan oleh bapak Presiden sebesar 14 persen pada tahun 2024 bisa kita capai,” ucap Wagub Idris.
Selain membentuk TPK, BKKBN Gorontalo juga melaksanakan beberapa kegiatan strategis untuk percepatan penurunan stunting, di antaranya melakukan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota terkait Delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi, serta menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan media massa. BKKBN Gorontalo juga menjajaki kerja sama dengan lembaga swasta dan BUMN untuk pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) pada kegiatan promosi, publikasi, dan sosialisasi penurunan stunting. (adv)