Aplikasi SIDDGO Diharapkan Bersinergi dengan PMI Pusat

Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim (kiri) menyerahkan voucher umroh gratis kepada Bayu ST. Basri disela-sela peluncuran aplikasi Sistem Informasi Donor Darah Gorontalo (SIDDGO) bertempat di lapangan Taruna Remaja, Kota Gorontalo, Minggu (22/9/2019). Bayu diberi voucher dan cincin PMI oleh Ketua Bidang Sukarelawan PMI Pusat karena sudah 100 kali mendonorkan darahnya. (Foto: Haris-Humas).

GORONTALO – Ketua Bidang Sukarelawan Palang Merah Indonesia () Pusat Muhammad Muas berharap agar aplikasi Sistem Informasi Donor Darah Gorontalo () dapat bersinergi dengan aplikasi serupa yang sedang dikembangkan oleh PMI Pusat.

Hal itu disampaikan Muas mewakili Ketua Umum PMI Yusuf Kalla saat peresmian aplikasi SIDDGO bertempat di Lapangan Taruna Remaja, Kota Gorontalo, Minggu (22/9/2019). Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim dan Pelaksana Tugas PMI Gorontalo Ishak Liputo.

“Hari ini hari kedua (saya meresmikan aplikasi donor darah). Lima hari lalu saya di Banten sekarang sudah ada juga di Provinsi Gorontalo. Aplikasi ini harus terintegrasi dengan aplikasi nasional yang akan diresmikan pada 15 Oktober tahun 2019 oleh Ketua Umum PMI Pusat,” ucap Muas.

Read More
banner 300x250

Konektivitas aplikasi donor darah, lanjut kata Muas, untuk menghimpun semua data pendonor dan pengguna darah secara Nasional. Hal itu diharapkan dapat memudahkan pelayanan darah kepada masyarakat.

Muas menyebut kebutuhan darah secara nasional ada lebih kurang 5 juta kantong setiap tahun. Kebutuhan itu diharapkan bisa terpenuhi jika sudah ada aplikasi nasional yang bisa dimanfaatkan secara global oleh masyarakat.

“Kita butuh satu aplikasi nasional agar kartu donor darah di Aceh bisa digunakan di Gorontalo. Di Gorontalo bisa digunakan di Jawa Timur. Satu sama lain bisa berkomunikasi (bersinergi). Mudah-mudahan dapat bermanfaat,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim menyambut baik kehadiran aplikasi donor darah berbasis online tersebut. Implementasinya membutuhkan sosialisasi tidak saja di tingkat kabupaten dan kota tetapi juga tingkat kecamatan hingga ke desa.

“Dengan demikian, tidak hanya sistemnya yang kita launching hari ini tapi paling penting penyediaan darahnya. Lakukan sosialisasi sampai ke kecamatan dan desa. Orang yang membutuhkan darah ada di kecamatan dan desa yang tidak punya akses ke Unit Transfusi Darah,” pinta Idris yang juga menjabat Pelindung PMI Gorontalo.

Pada kesempatan tersebut diserahkan cincin oleh Ketua Sukarelawan PMI dan voucher umroh oleh Wagub Idris Rahim kepada Bayu ST. Basri, relawan yang sudah 100 kali mendonorkan darahnya. Ada juga penyerahan bantuan satu unit mobil tangki air dari PMI Pusat ke PMI Provinsi Gorontalo. (Adv)

Sumber : Humas

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60